PROKALTENG.CO-Anggaran rehabilitasi rumah sosial tidak layak huni (RS-Rutilahu) di Kota Banjarmasin pada tahun 2025 dipastikan meningkat.
Kenaikan ini dipengaruhi penambahan fasilitas biofil septic tank, bagian dari upaya Pemerintah Kota Banjarmasin menuju Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan (BBABS).
“Penambahan ini sejalan dengan program BBABS. Jadi kami akan menghitung ulang biaya per unit sebelum menetapkan alokasi untuk tahun 2025. Sebagai gambaran, sebelumnya biayanya mencapai Rp30 juta per rumah,” ujar Kepala Dinas Sosial Banjarmasin, Nuryadi, belum lama tadi.
Namun, jumlah penerima program RS-Rutilahu justru mengalami penurunan signifikan.
Jika pada 2024 ada 89 rumah yang direhabilitasi dari target 103 rumah, di tahun 2025 hanya enam unit rumah yang akan menerima bantuan ini.
Namun, jumlah penerima program RS-Rutilahu justru mengalami penurunan signifikan.
Jika pada 2024 ada 89 rumah yang direhabilitasi dari target 103 rumah, di tahun 2025 hanya enam unit rumah yang akan menerima bantuan ini.
“Tidak ada tambahan anggaran. Total anggaran bantuan sosial bahkan turun lebih dari 50 persen,” tambah Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Banjarmasin, Rizma Try Sakti.
Penurunan jumlah penerima juga disebabkan hasil verifikasi ulang. Rizma menyebut beberapa rumah sudah tidak memenuhi kriteria penerima bantuan.
“Ada pemilik yang sudah memperbaiki rumahnya sendiri atau memperoleh bantuan dari pemerintah pusat. Selain itu, beberapa rumah mengalami perubahan status karena digadaikan, dijual, atau pemiliknya meninggal dunia,” katanya.
Daftar pengajuan penerima bantuan rutilahu sendiri terus bertambah, hingga saat ini telah mencapai 339 unit rumah. Tetapi, usulan sebanyak itu menghadapi masalah keterbatasan anggaran.(jpg)