PROKALTENG.CO-Hingga bulan ketiga tahun 2025 ini, gaji guru honorer di Banjarmasin belum juga dibayarkan. Dinas Pendidikan Banjarmasin berdalih, pencairan dana masih menunggu penyelesaian berkas administrasi.
Kondisi ini berdampak pada 2.000 lebih guru honorer, yang gajinya berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp1,2 juta per bulan.
Plt Kepala Disdik Banjarmasin, Ahmad Baihaqi menjelaskan sebenarnya keberadaan guru honorer sudah tidak diakui aturan pemerintah pusat.
Namun, Disdik masih membutuhkan tenaga guru honorer, mengingat kondisi kekurangan guru di Banjarmasin.
“Sesuai aturan, pembayaran jasa honor tidak boleh lagi dimasukkan ke dalam anggaran. Jadi, kami mengalokasikannya melalui uang transport sebesar Rp800 ribu per bulan,” ungkap Baihaqi, Kamis (13/3).
Ia menambahkan, nanti gaji guru honorer untuk Januari-Maret akan dibayarkan sekaligus.
Dasarnya adalah surat perjanjian kontrak (SPK) kerja guru honorer yang terdaftar di Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Banjarmasin.
“Kami targetkan administrasi SPK selesai pekan ini agar gaji mereka bisa segera cair,” ujarnya.
Baihaqi mengungkap, baru 1.400 guru honorer di Banjarmasin yang sudah terdata dalam Bosda, sisanya belum tercatat.
Menurutnya, pengumpulan berkas untuk penerbitan SPK membutuhkan waktu karena setiap guru harus melengkapi laporan sebanyak 20 lembar.
“Bayangkan, ada 1.400 guru yang harus melengkapi berkas ini. Prosesnya memang tidak mudah,” ucapnya.
Meski demikian, Baihaqi berharap penyelesaian administrasi ini tidak mengalami kendala sehingga pembayaran gaji dapat dilakukan sesuai jadwal. Ia juga menyebutkan bahwa guru honorer SD, SMP, dan PAUD akan menerima gaji bervariasi, tergantung tingkatan sekolah.
“Guru SD dan SMP akan menerima Rp1,2 juta per bulan, sementara guru PAUD hanya Rp800 ribu per bulan,” pungkasnya. (jpg)