29.5 C
Jakarta
Sunday, October 20, 2024

Beradegan Dewasa di Kamar, Video Mesum Pelajar SMP di Martapura Beredar di Medsos

PROKALTENG.CO-Viral video syur sepasang pelajar di bawah umur beredar di media sosial. Diduga pemeran adegan mesum tersebut merupakan siswa di salah satu SMP di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.

Dikutip dari Radar Sampit (Jawa Pos Group), Sabtu (12/10), ada dua video yang beredar. Pertama video bedurasi 36 detik yang memperlihatkan sejoli berseragam batik salah satu SMP di Martapura, Kabupaten Banjar sedang melakukan adegan dewasa di kamar.

Kedua, video berdurasi 3.menit 40 detik. Dalam rekaman video ini tampak sepasang pelajar itu melakukan adegan tidak senonoh.

Aksi tersebut dilakukan bukan di lingkungan sekolah, melainkan di dalam kamar dan beralaskan kasur.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Banjar, Liana Penny, meminta netizen agar bijak dalam menanggapi video beredar.

Baca Juga :  Remaja Kemudikan Pikap, Eh…Tabrak Jembatan

“Harapan kami, netizen bijak dalam berkomentar dan tidak perlu dicari-cari identitasnya. Ini demi menjaga kesehatan mental dan masa depan yang bersangkutan,” ucap Liana saat dikonfirmasi, Kamis (10/10/2024) lalu.

Liana menjelaskan, kejadiannya dilakukan di luar jam sekolah dan sudah lama. Masalahnya pun sudah diselesaikan secara baik-baik bersama orangtua masing-masing siswa pada bulan lalu.

“Pihak sekolah kala itu memanggil orangtunya dan diselesaikan secara kekeluargaan. Orang tuanya mangambil langkah memindahkan anak tersebut demi menghindari bullying dan tetap mendapat pendidikan dengan lancar,” papar Liana.

Liana menuturkan, pelajar apalagi masih di bawah umur merupakan tanggung jawab bersama, yakni sekolah, orangtua, dan masyarakat.

Di sisi lain, kata Liana, pihak sekolah juga tidak dapat mengawasi para siswanya ketika sudah berada di luar lingkungan sekolah.

Baca Juga :  Society of Spectacle : Haruskah Kita Pamer di Sosmed?

Juga upaya sekolah juga sudah maksimal dalam pencegahan. Sudah sering digelar sosialisasi materi cyber crime maupun kenakalan dengan narasumber dari kepolisian hingga instansi perlindungan anak.

Menurutnya, keputusan yang diambil dalam musyawarah antara pihak sekolah dan para orangtua itu sudah yang terbaik.

“Sayangnya, meski masalahnya sudah clear, namun ada pihak yang menyebarkan kembali. Kalau di-blow up, kasian orangtua anak-anaknya. Saya berharap tidak perlu dicari-cari sekolah barunya, kasian nanti trauma dan tidak mau sekolah lagi,” tegas Liana. (jpg)

PROKALTENG.CO-Viral video syur sepasang pelajar di bawah umur beredar di media sosial. Diduga pemeran adegan mesum tersebut merupakan siswa di salah satu SMP di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.

Dikutip dari Radar Sampit (Jawa Pos Group), Sabtu (12/10), ada dua video yang beredar. Pertama video bedurasi 36 detik yang memperlihatkan sejoli berseragam batik salah satu SMP di Martapura, Kabupaten Banjar sedang melakukan adegan dewasa di kamar.

Kedua, video berdurasi 3.menit 40 detik. Dalam rekaman video ini tampak sepasang pelajar itu melakukan adegan tidak senonoh.

Aksi tersebut dilakukan bukan di lingkungan sekolah, melainkan di dalam kamar dan beralaskan kasur.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Banjar, Liana Penny, meminta netizen agar bijak dalam menanggapi video beredar.

Baca Juga :  Remaja Kemudikan Pikap, Eh…Tabrak Jembatan

“Harapan kami, netizen bijak dalam berkomentar dan tidak perlu dicari-cari identitasnya. Ini demi menjaga kesehatan mental dan masa depan yang bersangkutan,” ucap Liana saat dikonfirmasi, Kamis (10/10/2024) lalu.

Liana menjelaskan, kejadiannya dilakukan di luar jam sekolah dan sudah lama. Masalahnya pun sudah diselesaikan secara baik-baik bersama orangtua masing-masing siswa pada bulan lalu.

“Pihak sekolah kala itu memanggil orangtunya dan diselesaikan secara kekeluargaan. Orang tuanya mangambil langkah memindahkan anak tersebut demi menghindari bullying dan tetap mendapat pendidikan dengan lancar,” papar Liana.

Liana menuturkan, pelajar apalagi masih di bawah umur merupakan tanggung jawab bersama, yakni sekolah, orangtua, dan masyarakat.

Di sisi lain, kata Liana, pihak sekolah juga tidak dapat mengawasi para siswanya ketika sudah berada di luar lingkungan sekolah.

Baca Juga :  Society of Spectacle : Haruskah Kita Pamer di Sosmed?

Juga upaya sekolah juga sudah maksimal dalam pencegahan. Sudah sering digelar sosialisasi materi cyber crime maupun kenakalan dengan narasumber dari kepolisian hingga instansi perlindungan anak.

Menurutnya, keputusan yang diambil dalam musyawarah antara pihak sekolah dan para orangtua itu sudah yang terbaik.

“Sayangnya, meski masalahnya sudah clear, namun ada pihak yang menyebarkan kembali. Kalau di-blow up, kasian orangtua anak-anaknya. Saya berharap tidak perlu dicari-cari sekolah barunya, kasian nanti trauma dan tidak mau sekolah lagi,” tegas Liana. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru