PROKALTENG.CO – Suasana malam yang biasanya tenang di tepian Sungai Mahakam mendadak berubah mencekam pada Kamis (10/4) sekitar pukul 23.00 Wita.
Warga dikejutkan oleh suara dentuman keras yang berasal dari arah Jembatan Mahakam I. Suara itu terdengar berulang dan mengganggu keheningan malam.
Dentuman tersebut bukan suara biasa. Menurut sejumlah warga, suara itu terdengar seperti benturan logam besar yang bergema dari bawah jembatan. Bahkan, ada yang menggambarkannya seperti suara dari dalam perut bumi.
“Awalnya saya pikir petir, tapi dentumannya tidak hanya sekali. Seperti ada yang memukul bagian bawah jembatan,” kata Arman, salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian. “Kami sekeluarga keluar rumah, takut kalau-kalau jembatan roboh,” tambahnya.
Kekhawatiran warga bukan tanpa alasan. Beberapa waktu lalu, Jembatan Mahakam I sempat ditabrak kapal pengangkut kayu. Meski tidak menimbulkan kerusakan serius, insiden itu masih membekas di ingatan warga.
Sejumlah warga sempat merekam suara misterius itu dari kejauhan menggunakan kamera ponsel. Namun tak satu pun berani mendekat ke area bawah jembatan. “Seperti ada yang mengetuk dari bawah. Keras suaranya, apalagi malam Jumat. Tapi tak tampak apa-apa,” sambungnya.
Menanggapi laporan tersebut, Tim Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polresta Samarinda langsung turun ke lokasi malam itu juga. Mereka melakukan penyisiran di area bawah jembatan menggunakan perahu patroli. Namun hingga patroli berakhir, tidak ditemukan aktivitas mencurigakan maupun tanda-tanda kerusakan.
“Tidak ada kapal yang melintas dan tidak ditemukan gangguan apa pun. Kondisi cuaca memang mendung dan angin cukup kencang malam itu,” jelas Kasat Polairud Polresta Samarinda, AKP Rahmad Aribowo.
Tim Polairud kembali melakukan pemeriksaan pada Jumat (11/4) pukul 11.00 Wita. Namun, suasana sudah kembali normal. Tidak terdengar suara apa pun dan aktivitas lalu lintas sungai berjalan seperti biasa.
“Kami belum bisa memastikan asal suara tersebut. Namun tidak ada kerusakan pada struktur jembatan, dan aktivitas perairan tetap normal,” ujar Rahmad.(jpg)