PROKALTENG.CO-Jika di Jakarta, Polda Metro Jaya resmi menerapkan sistem Cakra Presisi atau menggantikan sistem tilang manual dengan tilang digital atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Sedangkan Direktorat Lalu Lintas Polda Kalsel belum mengarah ke sana.
Dirlantas Polda Kalsel, Kombes Pol Fahri Siregar menegaskan bahwa meski sudah menerapkan tilang digital malalui ETLE, di Kalsel untuk tilang manual masih diterapkan.
“Di sini (Kalsel, red) belum. Namun, dalam penindakan pelanggaran lalu lintas yang dikedepankan sudah menggunakan sistem ETLE,” terang Fahri.
Ia menegaskan, petugas tetap akan melakukan tilang secara manual saat menemukan pengendara melakukan pelanggaran lalu lintas.
“Petugas masih bisa melakukan penindakan,” tegasnya.
Jumlah kamera tilang elektronik yang terpasang di Kalsel masih minim. Sesuai data dari Ditlantas Polda Kalsel, jumlah baru sebanyak 62 titik yang terpasang di sejumlah ruas jalan di kabupaten/kota.
“Tilang manual hanya diprioritaskan bagi pelanggaran yang berpotensi terjadinya laka lantas dan fatalitas korban, dan tidak ter-coverage sistem ETLE,” tambahnya.
Fahri mengakui keberadaan ETLE sangat signifikan meningkatkan disiplin pengendara.
Apalagi operasionalnya 1×24 jam secara penuh.
“Ini sangat berdampak pada angka kecelakaan lalu lintas yang semakin bisa ditekan, karena pengendara taat aturan,” sebutnya.
Bagi pengendara, ada yang menyambut positif.
Namun, ada juga yang berpendapat sebaliknya.
Seperti yang dituturkan Riana.
Warga Belitung Darat Banjarmasin itu berpendapat, tilang manual mesti tetap dilakukan.
Menurutnya, masih banyak pengendara yang melanggar aturan saat berkendara.
Dia memberi contoh seperti tak menggunakan helm dan berusia di bawah umur.
“Apalagi sering ugal-ugalan membahayakan pengendara lain. Bagusnya masih ada tilang manual tak dihapuskan,” cetusnya.
Hal senada dituturkan Giri, warga Sultan Adam Banjarmasin Utara.
Giri menyebut, tak ada tilang manual membuat pengendara semakin semaunya berkendara.
“Lihat saja di jalan-jalan, masih banyak yang kendaraannya tak lengkap. Belum lagi tak dilengkapi helm,” ucapnya.
Warga Gatot Subroto, Andi berpendapat dengan kemajuan teknologi sekarang, tilang ETLE harus dimaksimalkan.
“Tak sedikit anggarannya. Bagaimana tilang elektronik ini bisa maksimal, polisi tentu punya strategi,” ujarnya. (jpg)