29.7 C
Jakarta
Thursday, September 4, 2025

Satgas Aksi Cepat Dibentuk untuk Cari Helikopter yang Hilang Kontak di Tanah Bumbu

PROKALTENG.CO-Helikopter BK117-D3 dengan kode registrasi PK-RGH hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Tanah Bumbu, Senin (1/9).

Helikopter yang dioperasikan Eastindo itu membawa delapan orang, termasuk pilot dan teknisi, dalam penerbangan dari Kotabaru menuju Palangka Raya.

Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, langsung membentuk Satgas Aksi Cepat Tanah Bumbu untuk membantu pencarian.

Satgas dipimpin Dandim 1022/Tnb Letkol Inf Zierda Aulia Salam dan Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya.

“Satgas ini bertugas untuk mendukung pencarian helikopter,” kata Andi Rudi.

Satgas terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, serta relawan.

Ratusan personel diterjunkan lengkap dengan logistik untuk beberapa hari ke depan, menyesuaikan status tanggap darurat tujuh hari yang ditetapkan Basarnas.

Dua Search and Rescue Unit (SRU) darat juga telah menyisir kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mantewe. Pencarian dilakukan di tengah hujan deras pada titik koordinat yang telah ditetapkan sebelumnya.

Baca Juga :  Berniat Ganti Aki, Eh…Malah Menemukan Mayat Perempuan di Dalam Mobil

Warga di Kecamatan Mantewe sendiri melaporkan adanya helikopter yang terbang rendah pada Senin (1/9). Pesawat itu terlihat melintas sebelum terdengar suara dentuman dari arah hutan.

Helikopter sempat terpantau melintas di atas sekolah dan mengeluarkan suara yang tidak biasa. Usai dentuman, warga berupaya mencari sumber suara, namun tidak menemukan lokasi pasti keberadaan sumber suara tersebut.

Selain tim darat, operasi juga melibatkan dua helikopter. Satu unit milik BNPB dikerahkan untuk menyisir dari udara, sementara satu helikopter lainnya disiagakan di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru.

Pencarian sudah dilakukan sejak Senin (1/9). Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin bersama Forkopimda dan Basarnas memantau langsung dari Lanud Syamsuddin Noor, Banjarmasin.

Baca Juga :  Begini Kronologi Kebakaran di Polresta Banjarmasin

Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, menyebut medan hutan lebat dan cuaca buruk menjadi kendala utama dalam pencarian.

“Seluruh potensi SAR sudah dikerahkan. Tim menyisir titik koordinat terakhir berdasarkan data flight radar,” ujarnya.

Helikopter itu terakhir terpantau berkomunikasi dengan menara pada pukul 08.54 Wita, sekitar 10 menit setelah lepas landas dari Bandara Gusti Syamsir Alam, Kotabaru.

Hingga Selasa sore, keberadaan helikopter dan delapan orang di dalamnya masih belum ditemukan. Mereka adalah Capt. Haryanto, Engineer Hendra, serta enam penumpang: Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa. (jpg)

 

PROKALTENG.CO-Helikopter BK117-D3 dengan kode registrasi PK-RGH hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Tanah Bumbu, Senin (1/9).

Helikopter yang dioperasikan Eastindo itu membawa delapan orang, termasuk pilot dan teknisi, dalam penerbangan dari Kotabaru menuju Palangka Raya.

Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, langsung membentuk Satgas Aksi Cepat Tanah Bumbu untuk membantu pencarian.

Satgas dipimpin Dandim 1022/Tnb Letkol Inf Zierda Aulia Salam dan Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya.

“Satgas ini bertugas untuk mendukung pencarian helikopter,” kata Andi Rudi.

Satgas terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, serta relawan.

Ratusan personel diterjunkan lengkap dengan logistik untuk beberapa hari ke depan, menyesuaikan status tanggap darurat tujuh hari yang ditetapkan Basarnas.

Dua Search and Rescue Unit (SRU) darat juga telah menyisir kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mantewe. Pencarian dilakukan di tengah hujan deras pada titik koordinat yang telah ditetapkan sebelumnya.

Baca Juga :  Berniat Ganti Aki, Eh…Malah Menemukan Mayat Perempuan di Dalam Mobil

Warga di Kecamatan Mantewe sendiri melaporkan adanya helikopter yang terbang rendah pada Senin (1/9). Pesawat itu terlihat melintas sebelum terdengar suara dentuman dari arah hutan.

Helikopter sempat terpantau melintas di atas sekolah dan mengeluarkan suara yang tidak biasa. Usai dentuman, warga berupaya mencari sumber suara, namun tidak menemukan lokasi pasti keberadaan sumber suara tersebut.

Selain tim darat, operasi juga melibatkan dua helikopter. Satu unit milik BNPB dikerahkan untuk menyisir dari udara, sementara satu helikopter lainnya disiagakan di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru.

Pencarian sudah dilakukan sejak Senin (1/9). Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin bersama Forkopimda dan Basarnas memantau langsung dari Lanud Syamsuddin Noor, Banjarmasin.

Baca Juga :  Begini Kronologi Kebakaran di Polresta Banjarmasin

Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, menyebut medan hutan lebat dan cuaca buruk menjadi kendala utama dalam pencarian.

“Seluruh potensi SAR sudah dikerahkan. Tim menyisir titik koordinat terakhir berdasarkan data flight radar,” ujarnya.

Helikopter itu terakhir terpantau berkomunikasi dengan menara pada pukul 08.54 Wita, sekitar 10 menit setelah lepas landas dari Bandara Gusti Syamsir Alam, Kotabaru.

Hingga Selasa sore, keberadaan helikopter dan delapan orang di dalamnya masih belum ditemukan. Mereka adalah Capt. Haryanto, Engineer Hendra, serta enam penumpang: Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/