33.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Teguran Dicueki, Dada dan Perut Pun Bolong Ditembus Tombak

PROKALTENG.CO – Kasus pembunuhan di Sungai Andai pada Minggu (28/3)
dini hari akhirnya terungkap. Polisi telah menetapkan seorang tersangka dalam
kasus itu. Atas nama Heriyadi alias Ucup. Pemuda 21 tahun itu warga Jalan Padat
Karya Kompleks Keruwing III. Dia seorang wakar di lokasi kejadian.

Sedangkan korbannya adalah
Mahdoni Maulana, 23 tahun, warga Jalan Sungai Andai Kompleks Jeruk Purut VII. Perut
dan dada kanan korban mengalami pendarahan parah akibat ditombak pelaku. Sempat
kritis beberapa jam, akhirnya mengembuskan napas terakhir saat dirawat di Rumah
Sakit Ansari Saleh.

“Sempat siuman setelah
melewati masa krisis. Tapi muntah-muntah, lalu dinyatakan dokter meninggal
dunia. Sekitar jam 7 pagi,” kata Kapolsek Banjarmasin Utara, Kompol Indra
Agung Putra Perdana, dilansir Radar
Banjarmasin
(jaringan prokalteng.co), (30/3).

Baca Juga :  Dipalak dan Minumannya Diludahi, Pria ini Habisi Nyawa Saderi

Kenapa Maulana sampai ditombak?
Sungguh sepele, hanya karena teguran Ucup dicuekinya. Ceritanya, seperti biasa,
pelaku sedang berpatroli di kawasan itu. Di depan toko yang menjual pakaian
muslim, korban sedang menelepon di tengah kegelapan.

Curiga, pelaku meminta korban
menjauh. Seruan tak digubris, pelaku marah. “Langsung dia serang saja.
Tombak itu memang dibawanya berpatroli,” tambah Indra.

Pelaku kemudian diringkus di
rumahnya pada Minggu sore. Barang bukti berupa tombak juga disita. Dihadirkan
dalam rilis kasus kemarin, Ucup mengaku tak mengenal korban sama sekali. Ketika
ia melintas, ia melihat korban sedang gelap-gelapan.

“Tidak bermaksud bertindak
sesadis itu. Saya curiga saja, kenapa tak mencari tempat yang lebih terang. Tak
jauh dari sana kan ada ritel. Dia juga teleponan sambil celingak-celinguk kanan
kiri,” kisahnya.

Baca Juga :  Judi Online, Warga Pasar Senin Diciduk

Di wilayahnya memang kerap
terjadi pencurian. Dari tabung gas yang raib sampai pembobolan kios.
“Kalau sampai ada kecurian lagi, saya pula yang dituduh terlibat. Makanya
saya menegur. Tapi dia ngeyel, malah membuat
saya emosi,” tambahnya.

Soal tombak itu, memang selama
ini Ucup sudah biasa mempersenjatai diri. Dalihnya, risiko pekerjaannya tinggi.
“Memang saya bawa-bawa kalau berjaga malam,” tutupnya.

PROKALTENG.CO – Kasus pembunuhan di Sungai Andai pada Minggu (28/3)
dini hari akhirnya terungkap. Polisi telah menetapkan seorang tersangka dalam
kasus itu. Atas nama Heriyadi alias Ucup. Pemuda 21 tahun itu warga Jalan Padat
Karya Kompleks Keruwing III. Dia seorang wakar di lokasi kejadian.

Sedangkan korbannya adalah
Mahdoni Maulana, 23 tahun, warga Jalan Sungai Andai Kompleks Jeruk Purut VII. Perut
dan dada kanan korban mengalami pendarahan parah akibat ditombak pelaku. Sempat
kritis beberapa jam, akhirnya mengembuskan napas terakhir saat dirawat di Rumah
Sakit Ansari Saleh.

“Sempat siuman setelah
melewati masa krisis. Tapi muntah-muntah, lalu dinyatakan dokter meninggal
dunia. Sekitar jam 7 pagi,” kata Kapolsek Banjarmasin Utara, Kompol Indra
Agung Putra Perdana, dilansir Radar
Banjarmasin
(jaringan prokalteng.co), (30/3).

Baca Juga :  Dipalak dan Minumannya Diludahi, Pria ini Habisi Nyawa Saderi

Kenapa Maulana sampai ditombak?
Sungguh sepele, hanya karena teguran Ucup dicuekinya. Ceritanya, seperti biasa,
pelaku sedang berpatroli di kawasan itu. Di depan toko yang menjual pakaian
muslim, korban sedang menelepon di tengah kegelapan.

Curiga, pelaku meminta korban
menjauh. Seruan tak digubris, pelaku marah. “Langsung dia serang saja.
Tombak itu memang dibawanya berpatroli,” tambah Indra.

Pelaku kemudian diringkus di
rumahnya pada Minggu sore. Barang bukti berupa tombak juga disita. Dihadirkan
dalam rilis kasus kemarin, Ucup mengaku tak mengenal korban sama sekali. Ketika
ia melintas, ia melihat korban sedang gelap-gelapan.

“Tidak bermaksud bertindak
sesadis itu. Saya curiga saja, kenapa tak mencari tempat yang lebih terang. Tak
jauh dari sana kan ada ritel. Dia juga teleponan sambil celingak-celinguk kanan
kiri,” kisahnya.

Baca Juga :  Judi Online, Warga Pasar Senin Diciduk

Di wilayahnya memang kerap
terjadi pencurian. Dari tabung gas yang raib sampai pembobolan kios.
“Kalau sampai ada kecurian lagi, saya pula yang dituduh terlibat. Makanya
saya menegur. Tapi dia ngeyel, malah membuat
saya emosi,” tambahnya.

Soal tombak itu, memang selama
ini Ucup sudah biasa mempersenjatai diri. Dalihnya, risiko pekerjaannya tinggi.
“Memang saya bawa-bawa kalau berjaga malam,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru