PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Awas wanita yang berada di mana pun perlu waspada terhadap lingkungan sekitar. Khususnya bagi yang berjalan sendiri wajib berhati-hati. Sebab, aksi tindak kejahatan saat ini terus terjadi.
Ya, seperti yang telah dialami oleh salah satu mahasiswi di perguruan tinggi Kota Palangka Raya. Dia menjadi korban aksi pelecehan seksual begal payudara. Saalah satu korban yang tak ingin disebutkan namanya itu mengaku bahwa saat menjadi korban, dirinya tengah mengikuti kegiatan Hari Bumi, 22 April 2022 lalu. Dia menuturkan kejadian pelecehan seksual tersebut, terjadi saat hendak pulang dari Sekretariat Organisasi sekitar pukul 23.30 Wib, Sabtu (23/04) malam.
“Saat itu setelah selesai kegiatan organisasi, saya berencana menuju arah tujuan pulang. Tiba-tiba ada laki-laki tak dikenal dan saat di Jalan B.Koetin saya dipepet dan di pegang payudara saya. Sontak kaget saya lari dan balik lagi ke secretariat. Seingat saya ciri-ciri orangnya itu hitam kurus dan rambut lurus tidak memakai helm dan mengenakan masker warna putih dengan menggunakan motor Scoopy warna putih garis kuning,” ucapnya, Senin (25/4/2022).
Atas kejadian itu, dirinya mengaku langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian dan melakukan visum.
“Sebelumnya memang sempat ada kasus begal payudara. Saya tahu karena waktu saya melapor ditemani oleh korban pertama,” ungkapnya.
Reporter: Syahyudi
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Awas wanita yang berada di mana pun perlu waspada terhadap lingkungan sekitar. Khususnya bagi yang berjalan sendiri wajib berhati-hati. Sebab, aksi tindak kejahatan saat ini terus terjadi.
Ya, seperti yang telah dialami oleh salah satu mahasiswi di perguruan tinggi Kota Palangka Raya. Dia menjadi korban aksi pelecehan seksual begal payudara. Saalah satu korban yang tak ingin disebutkan namanya itu mengaku bahwa saat menjadi korban, dirinya tengah mengikuti kegiatan Hari Bumi, 22 April 2022 lalu. Dia menuturkan kejadian pelecehan seksual tersebut, terjadi saat hendak pulang dari Sekretariat Organisasi sekitar pukul 23.30 Wib, Sabtu (23/04) malam.
“Saat itu setelah selesai kegiatan organisasi, saya berencana menuju arah tujuan pulang. Tiba-tiba ada laki-laki tak dikenal dan saat di Jalan B.Koetin saya dipepet dan di pegang payudara saya. Sontak kaget saya lari dan balik lagi ke secretariat. Seingat saya ciri-ciri orangnya itu hitam kurus dan rambut lurus tidak memakai helm dan mengenakan masker warna putih dengan menggunakan motor Scoopy warna putih garis kuning,” ucapnya, Senin (25/4/2022).
Atas kejadian itu, dirinya mengaku langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian dan melakukan visum.
“Sebelumnya memang sempat ada kasus begal payudara. Saya tahu karena waktu saya melapor ditemani oleh korban pertama,” ungkapnya.
Reporter: Syahyudi