33.8 C
Jakarta
Friday, September 12, 2025

Pelajar Tewas di Lamandau, Polisi Masih Telusuri Saksi Mata

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Polres Lamandau masih menyelidiki kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa seorang pelajar SMK di Jalan Bukit Hibul Timur, Nanga Bulik. Upaya pengumpulan keterangan saksi mata masih terus dilakukan, namun pihak kepolisian mengaku menemui kendala karena minimnya saksi yang bersedia memberi pernyataan.

Insiden maut yang terjadi Kamis (17/7/2026) sekitar pukul 10.30 WIB itu mengejutkan warga setempat. Beredarnya foto dan video korban bersimbah darah di media sosial turut memicu keprihatinan publik atas peristiwa tragis tersebut.

Korban, KT (16), pelajar kelas X SMK di Nanga Bulik, berasal dari Desa Ajang, Kecamatan Oermata Kecubung, Kabupaten Sukamara. Ia dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Kecelakaan terjadi di depan Cafe Level UP. Korban diketahui mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi dari arah kota menuju kawasan perkantoran. Berdasarkan keterangan saksi, pelajar itu kehilangan kendali saat mencoba melewati plangson, hingga akhirnya terjatuh dan mengalami luka parah di bagian kepala.

Baca Juga :  Kelalaian Dominasi Kasus Kebakaran di Palangkaraya

Warga yang berada di lokasi langsung berkerumun dan menutupi tubuh korban dengan kardus sebelum menghubungi aparat kepolisian. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Lamandau untuk penanganan lebih lanjut.

Kasat Lantas Polres Lamandau, AKP Susanto, menyatakan bahwa pihaknya masih berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan saksi. Ia mengungkapkan kendala karena belum ada warga yang bersedia memberikan kesaksian secara resmi.

“Kami masih mengumpulkan saksi-saksi karena susah ada yang mau jadi saksi. Kejadian ini cukup miris, mengingat saat ini sedang berlangsung Operasi Patuh Telabang sejak 14–28 Juli 2025. Padahal, kami telah melakukan edukasi di masyarakat dan sekolah-sekolah untuk tertib berlalu lintas,” ujar AKP Susanto, Jumat (18/7).

Baca Juga :  Gugatan Ijazah Palsu Kades Batu Badinding Ditolak

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan foto dan video korban yang beredar di media sosial, karena selain mengganggu, penyebaran konten semacam itu dapat dikenai sanksi pidana.

AKP Susanto turut menegaskan pentingnya peran orang tua dalam pengawasan penggunaan kendaraan bermotor oleh anak-anak. Ia meminta agar orang tua tidak membiarkan anak di bawah umur mengendarai motor sendirian dan lebih baik mengantar jemput ke sekolah.

“Mari kita jadikan keselamatan di jalan sebagai kebutuhan bersama,” imbaunya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengajak para pengendara untuk saling menghormati di jalan raya, mematuhi aturan lalu lintas, dan melengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan.

“Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas,” tandasnya. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Polres Lamandau masih menyelidiki kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa seorang pelajar SMK di Jalan Bukit Hibul Timur, Nanga Bulik. Upaya pengumpulan keterangan saksi mata masih terus dilakukan, namun pihak kepolisian mengaku menemui kendala karena minimnya saksi yang bersedia memberi pernyataan.

Insiden maut yang terjadi Kamis (17/7/2026) sekitar pukul 10.30 WIB itu mengejutkan warga setempat. Beredarnya foto dan video korban bersimbah darah di media sosial turut memicu keprihatinan publik atas peristiwa tragis tersebut.

Korban, KT (16), pelajar kelas X SMK di Nanga Bulik, berasal dari Desa Ajang, Kecamatan Oermata Kecubung, Kabupaten Sukamara. Ia dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Kecelakaan terjadi di depan Cafe Level UP. Korban diketahui mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi dari arah kota menuju kawasan perkantoran. Berdasarkan keterangan saksi, pelajar itu kehilangan kendali saat mencoba melewati plangson, hingga akhirnya terjatuh dan mengalami luka parah di bagian kepala.

Baca Juga :  Kelalaian Dominasi Kasus Kebakaran di Palangkaraya

Warga yang berada di lokasi langsung berkerumun dan menutupi tubuh korban dengan kardus sebelum menghubungi aparat kepolisian. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Lamandau untuk penanganan lebih lanjut.

Kasat Lantas Polres Lamandau, AKP Susanto, menyatakan bahwa pihaknya masih berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan saksi. Ia mengungkapkan kendala karena belum ada warga yang bersedia memberikan kesaksian secara resmi.

“Kami masih mengumpulkan saksi-saksi karena susah ada yang mau jadi saksi. Kejadian ini cukup miris, mengingat saat ini sedang berlangsung Operasi Patuh Telabang sejak 14–28 Juli 2025. Padahal, kami telah melakukan edukasi di masyarakat dan sekolah-sekolah untuk tertib berlalu lintas,” ujar AKP Susanto, Jumat (18/7).

Baca Juga :  Gugatan Ijazah Palsu Kades Batu Badinding Ditolak

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan foto dan video korban yang beredar di media sosial, karena selain mengganggu, penyebaran konten semacam itu dapat dikenai sanksi pidana.

AKP Susanto turut menegaskan pentingnya peran orang tua dalam pengawasan penggunaan kendaraan bermotor oleh anak-anak. Ia meminta agar orang tua tidak membiarkan anak di bawah umur mengendarai motor sendirian dan lebih baik mengantar jemput ke sekolah.

“Mari kita jadikan keselamatan di jalan sebagai kebutuhan bersama,” imbaunya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengajak para pengendara untuk saling menghormati di jalan raya, mematuhi aturan lalu lintas, dan melengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan.

“Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas,” tandasnya. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru