Site icon Prokalteng

Kasus Mabuk Massal di Danau Sembuluh, Begini Penjelasan Wakapolres Seruyan

Wakapolres Seruyan, Kompol Hendry. (Foto : Polres Seruyan)

KUALA PEMBUANG, PROKALTENG.CO – Kasus dugaan mabuk massal yang dilakukan sejumlah warga di Desa Sembuluh II, Kecamatan Danau Sembuluh, Kebupaten Seruyan saat ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian.

Tidak hanya itu, Kapolres Seruyan, AKBP Priyo Purwanto melalui Wakapolres, Kompol Hendry juga telah menginstruksikan Polsek Sembuluh untuk mendalami terkait hal tersebut.

Wakapolres menerangkan pihaknya telah monitor terkait perihal yang terjadi di Desa Sembuluh II itu. Bahkan, telah menerima laporan dari Kapolsek Danau Sembuluh.

“Kejadiannya Senin 8 Juli di Desa Sembuluh yaitu mendapat laporan ada beberapa warga yang datang ke puskesmas setempat dalam kondisi yang hilang kesadaran, dalam arti kondisi normal tetapi tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Jadi kami sudah meminta kepada Kapolsek untuk mendalami peristiwa yang ada,” kata Wakapolres Seruyan saat ditemui di Polres Seruyan, Kamis (11/7).

Wakapolres juga menjelaskan, terkait dengan hal tersebut pihaknya juga meminta Polsek Danau Sembuluh untuk berkomunikasi dengan instansi terkait baik itu rumah sakit maupun puskesmas di wilayah setempat, termasuk para tokoh maupun pihak kecamatan.

“Dalam hal ini untuk mencari thau penyebab daripada ketidaksadaran daripada masyarakat yang ada. Jadi sementara ini masih kami dalami yang mana Kapolsek dan jajaran sudah menindaklanjuti itu. Mohon bantu juga kepada masyarakat yang ada, ataupun keluarga nya yang ada itu untuk memberikan informasi kepada Kapolsek terkait daripada penyebab kejadian tersebut,” ungkapnya.

Sejauh ini, pihak Polsek Danau Sembuluh juga telah melakukan langkah-langkah dalam menangani atau mendalami perihal yang terjadi di desa setempat. Kedati demikian, pihak keluarga juga bisa terbuka untuk memberikan informasi.

Tidak hanya itu, Kapolsek juga sudah ke rumah sakit, hanya saja pihak rumah sakit menyampaikan bahwa mereka yang di rawat di rumah sakit Murjani Sampit itu juga masih dalam penyembuhan sehingga tidak bisa diganggu.

“Jadi sementara kita masih menunggu dari pihak rumah sakit maupun dari puskesmas terkait dengan perkembangan daripada warga yang kurang sadar ini. Informasi laporan yang masuk Puskemas itu ada 7 orang kemudian 3 orang diantaranya di rujuk ke rumah sakit Murjani di Sampit,” pungkasnya. (ais)

Exit mobile version