26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

OMG! Anak di Bawah Umur Buka Layanan BO, Mucikarinya Juga Masih Sekolah

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati menyoroti temuan anak dibawah umur yang membuka layanan Body Order (BO) di wilayah tersebut. Hal itu diketahui dirinya ketika ia melakukan patroli malam ke beberapa penginapan yang diduga tempat orang melakukan pembukaan layanan prostitusi. Dirinya merasa miris ketika diketahui anak dibawah umur tersebut masih menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Baru-baru ini saya melakukan razia. Dan saya menemukan ada anak yang masih duduk dibangku SMP kelas 2 membuka layanan prostitusi,”ujarnya, Senin (6/11).

Dikatakan Wabup. Saat anak di bawah umur tersebut dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa, ditemukan lagi fakta bahwa mucikari yang menjadi jembatan bagi anak tersebut untuk mendapatkan pelanggan juga termasuk masih di bawah umur. Sang mucikari diketahui masih duduk di bangku SMP kelas 3.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas, Disdik Dorong Guru di Kotim Ikut Program PPG

“Saat kita interogasi ternyata mucikarinya juga masih di bawah umur. Ini sangat miris bagi kita karena harusnya anak seumur itu, sibuk belajar untuk meniti masa depan,”ungkapnya.

Irawati mengatakan, hal itu terjadi akibat penyalahgunaan teknologi yang dilakukan oleh anak tersebut. Sehingga ia terjebak dalam hal negatif. Diketahui, mereka yang sering melakukan hal serupa kebanyakan menggunakan dan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk hal yang negatif. Hingga akhirnya akibat terlalu sering, hal tersebut sudah menjadi kecanduan yang dianggap biasa untuk dilakukan.

“Ini akibat dari penyalahgunaan teknologi. Harusnya dipakai untuk hal yang positif jangan malah membuka hal yang negatif. Paket data saja masih minta dengan orang tua, malah membuka hal-hal yang tidak senonoh,”bebernya.

Baca Juga :  Waduh! Suami Bertugas, 12 Kali Oknum Istri Polisi “Bergoyang” dengan Pria Lain

Yang lebih memprihatinkan lagi, anak yang tersebut, termasuk orang yang berkecukupan. Selain itu, koneksinya dalam dunia gelap tersebut juga banyak. Sehingga dapat disimpulkan, anak tersebut sudah memiliki pengalaman dalam dunia prostitusi itu. Dirinya menghimbau kepada orang tua agar selalu mengawasi pergaulan anak mereka. Hal itu agar mereka tidak terjerumus kedalam hal yang negatif.

“Kalau dibilang untuk memenuhi kebutuhan, saya rasa tidak juga. Karena dia orang kaya dan berani menawarkan linknya yang sudah besar. Beratikan sudah terlatih. Makanya pengawasan orang tua itu penting. Ini untuk masa depan anaknya juga. Jangan sampai terjerumus dalam hal negatif seperti ini,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati menyoroti temuan anak dibawah umur yang membuka layanan Body Order (BO) di wilayah tersebut. Hal itu diketahui dirinya ketika ia melakukan patroli malam ke beberapa penginapan yang diduga tempat orang melakukan pembukaan layanan prostitusi. Dirinya merasa miris ketika diketahui anak dibawah umur tersebut masih menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Baru-baru ini saya melakukan razia. Dan saya menemukan ada anak yang masih duduk dibangku SMP kelas 2 membuka layanan prostitusi,”ujarnya, Senin (6/11).

Dikatakan Wabup. Saat anak di bawah umur tersebut dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa, ditemukan lagi fakta bahwa mucikari yang menjadi jembatan bagi anak tersebut untuk mendapatkan pelanggan juga termasuk masih di bawah umur. Sang mucikari diketahui masih duduk di bangku SMP kelas 3.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas, Disdik Dorong Guru di Kotim Ikut Program PPG

“Saat kita interogasi ternyata mucikarinya juga masih di bawah umur. Ini sangat miris bagi kita karena harusnya anak seumur itu, sibuk belajar untuk meniti masa depan,”ungkapnya.

Irawati mengatakan, hal itu terjadi akibat penyalahgunaan teknologi yang dilakukan oleh anak tersebut. Sehingga ia terjebak dalam hal negatif. Diketahui, mereka yang sering melakukan hal serupa kebanyakan menggunakan dan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk hal yang negatif. Hingga akhirnya akibat terlalu sering, hal tersebut sudah menjadi kecanduan yang dianggap biasa untuk dilakukan.

“Ini akibat dari penyalahgunaan teknologi. Harusnya dipakai untuk hal yang positif jangan malah membuka hal yang negatif. Paket data saja masih minta dengan orang tua, malah membuka hal-hal yang tidak senonoh,”bebernya.

Baca Juga :  Waduh! Suami Bertugas, 12 Kali Oknum Istri Polisi “Bergoyang” dengan Pria Lain

Yang lebih memprihatinkan lagi, anak yang tersebut, termasuk orang yang berkecukupan. Selain itu, koneksinya dalam dunia gelap tersebut juga banyak. Sehingga dapat disimpulkan, anak tersebut sudah memiliki pengalaman dalam dunia prostitusi itu. Dirinya menghimbau kepada orang tua agar selalu mengawasi pergaulan anak mereka. Hal itu agar mereka tidak terjerumus kedalam hal yang negatif.

“Kalau dibilang untuk memenuhi kebutuhan, saya rasa tidak juga. Karena dia orang kaya dan berani menawarkan linknya yang sudah besar. Beratikan sudah terlatih. Makanya pengawasan orang tua itu penting. Ini untuk masa depan anaknya juga. Jangan sampai terjerumus dalam hal negatif seperti ini,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru