Site icon Prokalteng

Kasus Pemukulan Siswa di Pangkalan Bun Berakhir Damai

ilustrasi pemukulan

PANGKALAN BUN,PROKALTENG.CO-Video viral oknum guru menampar siswa viral di media sosial. Usut punya usut, peristiwa tersbut terjadi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Pangkalan Bun.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng yang mengetahui kasus ini, langsung turun ke sekolah dan melakukan mediasi antara kedua belah pihak. Kepala Disdik Kalteng Achmad Syaifudi langsung ke Pangkalan Bun, mendatangi sekolah dan memediasi antar orangtua siswa dengan guru yang melakukan pemukulan tersebut.

Aksi tersebut, kata Syaifudi, tidak terjadi begitu saja, namun ada penyebabnya sehingga seorang guru bisa tersulut emosinya dalam melakukan pemukulan kepada salah satu siswa. Meskipun demikian, Achmad Syaifudi sangat menyangkan peristiwa itu bisa terjadi. Karena aksi kekerasan tidak dibenarkan.

“Nantinya akan diberikan sanksi dari dinas,” ucap Syaifudi kepada wartawan, kemarin (3/6).

Syaifudi juga mengungkapkan sedikit kronologi pemicu adanya aksi pemukulan tersebut. Aksi tersebut berawal saat seorang guru masuk ke dalam kelas, ketika proses belajar dan mengajar mau dimulai, ternyata ada lima siswa tidak ada di dalam kelas.

“Pada saat ditanya ternyata ada satu siswa yang mengetahui bahwa kelima siswa sedang berada di kantin sekolah. Karena pelajaran akan dimulai, sehingga guru tersebut memintanya agar mereka bisa kembali ke dalam kelas,” terang Syaifudi.

Rupanya, lanjut Syaifudi, ada informasi bahwa kelima siswa yang tidak ada di dalam kelas itu tengah merokok. Namun pada saat dimintai keterangan tidak ada yang mengakui. Bahkan rekan-rekannya yang saat itu memanggil kelima siswa juga tidak jujur.

“Akhirnya mereka diinterogasi oleh para guru-guru atas pelanggaran yang dilakukan. Tetapi pada saat diinterogasi ada hal pemicu yang membuat guru merasa emosi. Akibatnya terjadi pemukulan yang dilakukan dan malah viral di media sosial. Tanpa menunggu lama pihaknya bersama dengan para guru dan para siswa serta orang tuanya melakukan pertemuan,” ungkapnya.

“Kami sudah melakukan mediasi dan mendapatkan titik temu bahwa semuanya diselesaikan secara kekeluargaan. Karena semuanya menyadari permasalahan yang terjadi,”ujarnya.

Meski demikian Disdik Kalteng melakukan upaya dan tindakan tegas. Dengan harapan masalah ini dikemudian hari tidak terjadi lagi.  “Nantinya akan ada sanksi yang diberikan kepada para guru atas tindakan yang dilakukan,” pungkasnya. (son/ala/kpg/hnd)

Exit mobile version