KASONGAN, PROKALTENG.CO – Peristiwa kericuhan berujung maut, di Tempat Hiburan Malam (THM) Club Double O di daerah Sorong Papua Barat pada tanggal 24 Januari 2022 lalu. Kini menjadi perbincangan hangat warga. Pasalnya dalam peristiwa ini, salah seorang warga dari Kabupaten Katingan asal Desa Samba Katung, Kecamatan Katingan Tengah, bernama Melani Safitri (23) turut menjadi korban akibat pembakaran THM club Double O Jalan Sungai Maruni Sorong Timur tersebut.
Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo SH SIK MIK ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya warga Katingan yang menjadi korban dalam peristiwa itu. “Korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarganya tadi pagi (Rabu, Red) di TPU Desa Samba Katung oleh keluarganya,” kata Kapolres kepada Kalteng Pos (grup prokalteng.co), Rabu (2/2) sore.
Orang nomor satu di Polres Katingan juga menceritakan awal mula korban bisa berada di wilayah itu. Menurutnya, pada bulan September 2021 lalu, korban berangkat ke Balikpapan untuk menemui tunangannya. Dia ingin pamit berangkat ke Sorong Timur untuk mengisi posisi vokalis di sebuah Band bernama Rock Volition Band yang bernaung dibawah management Club Double O.
Lalu berjalannya waktu, pada Sabtu malam tanggal 22 Januari 2022 terjadi keributan di Club Double O. Keributan ini terjadi antara pengunjung dengan sekuriti. Karena salah seorang pengunjung menjatuhkan gelas. Setelah ditegur, terjadilah cekcok dan berujung pemukulan terhadap anggota sekuriti. Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2022, pihak sekuriti tidak terima.
Kemudian melakukan penyerangan ke tempat markas atau pemukiman kelompok warga yang sebelumnya membuat ulah di THM malam terbesar di wilayah Papua Barat itu. Aksi saling serang ini kembali berlanjut, pada tanggal 24 Januari 2022. Dimana kelompok yang disebut Ambon Key ini, datang langsung ke Club Double O tempat para sekuriti bekerja.
“Jadi ketika penyerangan ke Club Double O ini. Korban sempat menghubungi tunangannya dan menceritakan situasi pada saat kejadian,” ujar lulusan Akpol tahun 2002 ini.
Dari cerita korban kepada tunangannya, didepan tempatnya bekerja sedang rusuh. Sehingga karyawan perempuan disuruh naik ke lantai 2 dan diamankan dalam sebuah room. Didalam room tersebut, tiba-tiba masuk kepulan asap. Lalu tidak lama kemudian, asapnya semakin tebal. Pada saat korban ingin keluar untuk mengamankan diri. Begitu pintu dibuka, ternyata tangga sudah dalam keadaan terbakar. “HP korban terdengar jatuh. Namun tetap terhubung, dan terdengar suara batuk, serta teriakan api,” ungkapnya.
Kemudian pada tanggal 25 Januari 2022 usai peristiwa penyerangan, korban Melani Safitri ditemukan meninggal dalam sebuah room lantai 2 Club Double O bersama belasan orang jenazah lainnya. Informasi lain kata AKBP Sonny yang mereka dapatkan, Melanie Safitri sempat berkuliah di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan kesehariannya sering bermain Futsal dan bernyanyi.
Kariernya berawal dari menjadi seorang singer di Club malam yang ada di kota cantik Palangka Raya seperti di Zoom, O2, dan Vino. Setelah melihat bakat yang dimiliki Melanie Safitri, akhirnya dia mendapat tawaran untuk menyanyi di Club malam di Kalbar, kemudian pindah ke Balikpapan, Lombok, Batam, dan terakhir kota Sorong.
“Sebenarnya almarhum Melanie Safitri ini berencana balik ke Kalteng bulan Maret untuk mengadakan pernikahan dengan pacarnya,” tuturnya
Kapolres juga menyampaikan, bahwa jenazah Melani Safitri diberangkatkan dari Bandara Dominique Edward Osok Sorong Timur, dan tiba di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya pada tanggal 1 Februari 2022, sekitar pukul 17.00 WIB. “Sesampai di Bandara Tjilik Riwut, langsung dibawa pihak keluarganya menuju rumah duka di Desa Samba Katung Kecamatan Katingan Tengah, dan dimakamkan,” tandasnya.(eri)