PROKALTENG.CO – Misteri pembunuhan Mirawati (27), seorang karyawan PT Cipta Usaha Sejati (CUS), yang ditemukan tewas berlumuran darah di mess perkebunan kelapa sawit di Lubuk Batu, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, pada awal September 2025 lalu, akhirnya terungkap.
Tim gabungan sebelumnya berhasil menangkap terduga pelaku Kor Nain dengan tembakan di Simpang Sukamara Km 14, Kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Namun, Pelaku, yang diketahui bernama Kor Nain alias Kor bin Suryadi (28) dinyatakan meninggal dunia akibat pendarahan pada Rabu, 29 Oktober 2025, dini hari.
Sebelum meninggal, Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, Iptu Hendra Gunawan, mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil mengungkap motif pembunuhan Mirawati.
Menurut Iptu Hendra, KN masuk ke mess korban dengan tujuan mencuri. Namun, Mirawati terbangun dan melakukan perlawanan.
“Berdasarkan keterangan tersangka, dia masuk ke rumah korban Mirawati dengan maksud mencuri. Namun, korban terbangun dan langsung menarik baju tersangka. Saat itu, tersangka langsung menusukkan pisaunya secara membabi buta ke arah korban,” jelas Iptu Hendra saat dikonfirmasi, Jumat (31/10/2025)
Iptu Hendra menambahkan. Bahwa KN mengaku tidak mengetahui bagian tubuh mana yang terkena tusukan karena kondisi saat itu gelap akibat mati lampu.
“Tersangka mengaku tidak mengetahui bagian tubuh mana saja yang terkena tusukan karena kondisi saat itu gelap akibat mati lampu. Ia menusuk secara acak,” tambahnya.
Dengan meninggalnya pelaku, proses hukum perkara tersebut akan dihentikan. “Jika pelaku meninggal dunia, maka perkara akan SP3. Namun, misteri meninggalnya Mirawati sudah terpecahkan. Pelaku serta motifnya juga telah terungkap,” pungkasnya.
Iptu Hendra juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menyerahkan jenazah KN kepada keluarga.
“Iya benar. Kemarin kami serah terima jenazahnya. Pihak keluarga menerima ikhlas,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Jumat, 31 Oktober 2025.
KN meninggal dunia karena mengalami pendarahan. Sebelum meninggal, ia sempat kritis dan dirawat di RSUD Gusti Abdul Gani, Lamandau, Kalteng.
“Setelah ditangkap, sekitar pukul 11.00 WIB tersangka dibawa ke RSUD Gusti Abdul Gani Lamandau untuk dilakukan perawatan. Namun pada Rabu pukul 00.15 WIB pelaku dinyatakan kritis, dan pada pukul 00.30 WIB meninggal dunia akibat pendarahan,” jelasnya.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah terduga pelaku langsung diantar ke rumah orang tuanya di Dusun Pematang Rimba, Desa Teluk Mutiara, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sekitar pukul 05.00 WIB. Jenazah kemudian diserahterimakan kepada pihak keluarga pada pukul 12.00 WIB. (bib)

