PALANGKA RAYA- Dua
polisi lalu lintas (Polantas) Ditlantas Aiptu Anang Kusanjaya dan Brigadir Lia
Effrianto berhasil mengamankan empat orang yang diduga pengedar sabu. Sejumlah
barang bukti berupa timbangan, alat isap, plastik klip, dan sabu berhasil ditemukan.
Aksi penangkapan
kemarin pagi (22/8) diwarnai aksi kejar-kejaran. Bahkan, Brigadir Lia Effrianto
terpaksa menabrak bagian belakang mobil Avanza yang ditumpangi para terduga
pelaku dengan mobil patroli yang dikemudikannya.
Detik-detik penangkapan
berawal kerika Aiptu Anang, Brigadir Lia, Aipda Lilik dan Briptu Arif sedang
mengatur lalu lintas di Bundaran Burung. Pandangannya menuju luar kota. Tangan
kiri Anang memberi aba-aba agar pengguna jalan berjalan pelan. Anang melihat
mobil Avanza berwarna gelap dengan lampu sorot menyala. Ngebut. Tak mengurangi
kecepatan. Lalu melaju zig-zag.
“Saya langsung curiga,
ini pasti terpengaruh narkoba,â€ucap Anang, diiyakan rekan-rekannya.
Benar. Saat melintas di
depannya, mobil yang ada empat orang di dalamnya itu tak mengurangi kecepatan.
Berbelok ke kiri menuju Jalan Ir Soekarno.
Anang langsung
berteriak ke Lia. Meminta untuk segera masuk ke mobil. “Kejar mobil itu!â€seru
Anang.
Lia mengemudi mobil
patrol jenis Isuzu D-Max. Anang duduk di samping kemudi. Tangan kanan memegang radio
handy talky (HT). Memberi kabar ke
rekan-rekan lain jika sedang mengejar mobil. Dua rekan Anang, yang tertinggal
di Bundaran Burung memilih mencari ojek online. Dapat. Langsung menyusul.
“Saya naik ojek,â€ucap
Lilik.
Sepanjang jalan Ir
Soekarno, pengemudi mobil Avanza KH 1039 TJ tak menggubrik peringatan untuk
berhenti. Mata Anang tak pernah lepas memandang mobil Avanza itu. Anang kaget,
tatkala berbelok ke Jalan G Obos mobil Avanza menyerempet pengendara sepeda
motor. “Untuk pengedara masih bisa berdiri,â€ungkapnya.
Suara sirine terus
berbunyi. Pedal gas terus diinjak. Brigadir Lia tetap berkonsentrasi. Ketika
mobil Avanza masuk ke Jalan G Obos XIII, kecepatan mulai berkurang. Konsentrasi
yang dilakukan Lia tak sia-sia.
“Saat di Jalan G Obos XIII,
saya melihat terduga pelaku yang duduk di samping kemudi membuang bungkusan
berwarna hitam. Lia juga melihat pelaku membuang bungkusan coklat ke
semak-semak,â€paparnya dibarengi anggukan kepala Lia.
Akhirnya, pelaku
terpojok. Jalan G Obos XIII buntu. Mobil bergerak mundur. “Langsung saya suruh
Lia menabraknya,â€kata Anang.
Anang, sewaktu berdinas
di Satbrimob juga pernah menangkap pelaku narkoba langsung mengacungkan
tongkat. “Tiarap kamu, tiarap, kusetrum kamu,â€ucap Anang, seraya menyebut hanya
tongkat biasa yang tak mengandung listrik. Namun aksinya yang berusaha
melumpuhkan keempat terduga pelaku didukung oleh Brigadir Lia yang memegang
senpi.
“Tak lama, anggota
Satpol PP dan polantas lain datang, dan mengambil barang bukti bungkusan yang
dibuang,â€katanya.
“Saat saya tanya
mereka, baru dari Banjarmasin. Sebelumnya sudah nyabu,â€tambahnya.
Dirlantas Polda Kalteng
Kombes Pol Jafar Sodiq memberi apresiasi kepada anggotanya. Tak hanya sekadar
menjalankan tupoksi mengatur lalu lintas, tetapi juga mempunyai insting kepada
seseorang yang dicurigai.
Bungkusan besar yang dibuang terduga pelaku
sejak sampai siang kemarin belum ditemukan. Anjing pelacak juga diturunkan.
Diduga berat sabu sebanyak satu kilogram. Namun, hal itu belum berani
dipastikan oleh Dirresnarkoba Polda Kalteng Kombes Widjonarko. Dia menegaskan
pihaknya sudah menerima laporan dan mengamankan empat terduga pelaku yang masih
berusia muda tersebut. “mereka sudah diamankan. Saya belum berani berapa
beratnya, karena anggota masih mencari,†ucapnya.(old/ram)