PALANGKA RAYA – Di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat
Kota Palangka Raya masih terlihat memadati pasar tepatnya di Pasar Besar Kota
Palangka Raya. Kegiatan jual beli di pasar tampak berdesak-desakan lantaran
banyaknya pengunjung pada pagi hari ini, Sabtu (23/5/2020) sekira pukul 09.00
WIB.
Menurut pantauan Kaltengpos.co, masih banyak warga yang
belum menerapkan sosial distancing bahkan ada yang kedapatan tak pakai masker
saat berbelanja.
Interaksi antar penjual dan pembeli tak bisa dihindarkan
lagi, mengingat menjelang hari lebaran ini banyak masyarakat berbondong-bondong
mendatangi pasar untuk berburu kebutuhan lebaran.
Salah satu penjual wadai (jajanan lebaran) yang
berbincang-bincang dengan Kaltengpos.co, mengatakan hari biasanya tak seramai
hari lain. Ia juga menuturkan sebenarnya takut dengan penyebaran Virus Corona
yang ada di pasar namun karena memang kebutuhan sehari-hari.
“Kemarin agak sepi mas karena ada kabar pedagang yang
positof corona. Tapi hari ini ramai lagi mungkin banyak yang belanja kebutuhan
lebaran,” tuturnya.
Semakin banyak berjubel dan berkerumun, potensi penyebaran Virus Corona salah satunya
seperti melalui kegiatan di pasar ini pastinya akan meningkat.
Kehadiran petugas dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Palangka
Raya di Pasar Besar sedikit mengurai beberapa warga yang tidak mentaati aturan
sosial distancing.
Personel gabungan yang dipimpin oleh Kapolsek Pahandut
Kompol Edia Sutaata ini memberikan imbauan kepada seluruh warga masyarakat yang
ada dipasar demi memutus tali penyebaran Virus Corona.
“Kami tak bosan-bosannya mengimbau bagi masyarakat
yang ada di pasar untuk selalu menjaga jarak selalu menggunakan masker dan
segera pulang apabila keperluannya sudah terpenuhi serta yang terpenting selalu
memenuhi protokol Covid-19,” kata Kompol Edia.
Personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Pol PP ini
pun berkeliling pasar yang saat itu sedang ramai-ramainya. Pasar pagi ini akan
buka jam 08.00 WIB hingga jam 15.00 WIB.
Kapolsek Pahandut itu juga mengarahkan serta mengimbau para
penjual agar tidak menggelar lapaknya di badan jalan supaya tidak terjadi
kemacetan yang menyebabkan berkerumunnya massa.