30.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Ketika Bos Cuek Ditanya Soal Gaji, Akhirnya Tewas di Tangan Karyawan

MUARA TEWEH – Sebanyak 43 adegan rekontruksi pembunuhan sadis yang
dilakukan oleh Fadlyanor alias Fadli (26) terhadap atasanya site manager di PT
Trisakti Cipta Nusantara, Kilindra Candra Eta alias Indra (29), dengan motif
sakit hati karena gaji selama dua pekan tidak dibayar.

Pada adegan pertama pelaku
dijembut oleh korban menggunakan kenderaan roda empat mitsubishi strada triton
warna putih yang di parkir di depan rumah sewaan pelaku, yang berada di jalan
Pendreh km 2 Komplek Perumahan H.Taher Kelurahan Melayu Kabupaten Barito Utara
(Batara).

Korban mengetuk rumah pelaku, dan
pelaku bersama si korban sama-sama menuju mobil sekitar pukul 08.00 wib pagi.
Fadli waktu itu mengemudi, sementara Indra duduk di sampingnya. Mereka berdua
keliling Muara Teweh mencari berbagai perlengkapan yang rencananya akan dibawa
ke tempat kerja. Adapun yang mereka beli, diantaranya terpal, cangkul dan
sejenisnya.

(Baca juga: Setelah
3 Tahun, Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Bos PT Trisakti
)

Setelah terasa cukup, mereka
kembali ke rumah pelaku karena ada barang-barang pelaku yang ketinggalan.
Pelaku masuk dalam rumah untuk mengambil bor yang ketinggalan. Di dalam rumah,
rupanya istri Fadli meminta uang untuk membeli susu anaknya yang sedang demam.

Pengakuan pelaku sempat cek cok
mulut antara pelaku dan istrinya, lalu ia tinggalkan dan menuju ke mobil.

Baca Juga :  Responsif Ungkap Kejahatan, Ini Sepak Terjang Tim Raimas Back Bone

Indra saat itu sedang asyik
bermain HP sambil bersantai sekitar pukul 11.00 wib, dengan kursinya agak ke
belakang, Kemudian pelaku menanyakan perihal gaji, “Gaji saya sudah keluar kan?”

Namun korban seakan cuek dan
menganggap remeh pertanyaan itu. Dia menjawab sambil bermain HP. “Belum, kalau sudah
saya kasih.”

Obrolan singkat itu langsung
membuat pelaku terdiam dan menundukkan kepalanya di setiran mobil.

Beberapa saat kemudian, adegan ke
12 rekontruksi tanpa pikir panjang pelaku yang menunduk itu, sambil tangannya
ke arah bawah kursi untuk mengambil pisau. Adegan rekontruksi ke 13, korban
masih sibuk dengan Hpnya, pelaku langsung menusukkan ke dada korban.

(Baca juga: Gara-gara
Pengakuan Ini, Kasus Pembunuhan Bos PT Trisakti Terungkap
)

Korban terkejut, sempat memegang
pisau itu untuk melepaskannya,sambil berbicara kepada pelaku. Akan tetapi
pelaku, menghiraukannya. Pada adegan 14 pelaku mencabut dan menusukkan pisau
tersebut ke arah dada korban, akan tetapi tusukan kedua meleset dan mengenai
lengan kiri pelaku hingga tembus.

Pada adegan ke 15, saat korban
berbalik badan, dengan posisi kedua tangan hendak membuka pintu niat untuk
kabur. Tak sempat pintu terbuka, karena tusukan pisau ketiga kalinya menancab
dibagian belakang korban hingga tembus ke dadanya. Setelah itu, Indra (korban)
langsung tersungkur ke arah depan dengan keadaan tak berdaya.

Baca Juga :  Polisi dan Satpol PP Terus Lakukan Penyisiran Penjual Miras

“Korban tak berdaya, menurut saya
nyawanya sudah hilang,” katanya.

Pelaku mengambil jaket yang ada
dibelakang kursi, melilitkan ke tangannya. Keluar mobil, menuju ke arah rumah,
mengambil kunci motor, lalu pergi ke rumah sakit RSUD Muara Teweh sampai pukul
17.00 wib. Setelah itu, palaku sebelum balik kerumah ia taruh jaketnya ke dalam
mobil dan langsung masuk ke dalam rumah. “Waktu itu saya berpikir bagaimana
menghilangkan apa yang terjadi (korban),”kata pelaku.

(Baca juga: Sadis,
Begini Cara Fadli Mengeksekusi Bosnya Sendiri
)

Terpisah, Kasat Reskrim Polres
Batara, AKP Kristanto Situmeang mengatakan bahwa ada 43 adegan yang dilakukan
oleh tersangka atas pembunuhan yang dilakukannya pada tahun 2016 lalu. Pada
saat adegan rekontruksi ke 13, tersangka menusukan pisau ke dada korban.

Adegan ke 14, pelaku menusukan
kembali ke arah korban, namun mengenai tangan pelaku sebelah kiri. Pada adegan
15, ketika korban berbalik badan bersuaha untuk keluar. Tersangka lebih dulu
menancapkan pisaunya di bagian belakang korban hingga tersungkur dan meninggal
dunia.

“Hasil rekontruksi hari ini, apa yang
di terangkan tersangka pada saat proses pemeriksaan dan penyidikan, sama dengan
rekontruksi adegan yang dilakukan,” kata Kasat Reskrim. Bersambung. (adl/ol/nto)

MUARA TEWEH – Sebanyak 43 adegan rekontruksi pembunuhan sadis yang
dilakukan oleh Fadlyanor alias Fadli (26) terhadap atasanya site manager di PT
Trisakti Cipta Nusantara, Kilindra Candra Eta alias Indra (29), dengan motif
sakit hati karena gaji selama dua pekan tidak dibayar.

Pada adegan pertama pelaku
dijembut oleh korban menggunakan kenderaan roda empat mitsubishi strada triton
warna putih yang di parkir di depan rumah sewaan pelaku, yang berada di jalan
Pendreh km 2 Komplek Perumahan H.Taher Kelurahan Melayu Kabupaten Barito Utara
(Batara).

Korban mengetuk rumah pelaku, dan
pelaku bersama si korban sama-sama menuju mobil sekitar pukul 08.00 wib pagi.
Fadli waktu itu mengemudi, sementara Indra duduk di sampingnya. Mereka berdua
keliling Muara Teweh mencari berbagai perlengkapan yang rencananya akan dibawa
ke tempat kerja. Adapun yang mereka beli, diantaranya terpal, cangkul dan
sejenisnya.

(Baca juga: Setelah
3 Tahun, Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Bos PT Trisakti
)

Setelah terasa cukup, mereka
kembali ke rumah pelaku karena ada barang-barang pelaku yang ketinggalan.
Pelaku masuk dalam rumah untuk mengambil bor yang ketinggalan. Di dalam rumah,
rupanya istri Fadli meminta uang untuk membeli susu anaknya yang sedang demam.

Pengakuan pelaku sempat cek cok
mulut antara pelaku dan istrinya, lalu ia tinggalkan dan menuju ke mobil.

Baca Juga :  Responsif Ungkap Kejahatan, Ini Sepak Terjang Tim Raimas Back Bone

Indra saat itu sedang asyik
bermain HP sambil bersantai sekitar pukul 11.00 wib, dengan kursinya agak ke
belakang, Kemudian pelaku menanyakan perihal gaji, “Gaji saya sudah keluar kan?”

Namun korban seakan cuek dan
menganggap remeh pertanyaan itu. Dia menjawab sambil bermain HP. “Belum, kalau sudah
saya kasih.”

Obrolan singkat itu langsung
membuat pelaku terdiam dan menundukkan kepalanya di setiran mobil.

Beberapa saat kemudian, adegan ke
12 rekontruksi tanpa pikir panjang pelaku yang menunduk itu, sambil tangannya
ke arah bawah kursi untuk mengambil pisau. Adegan rekontruksi ke 13, korban
masih sibuk dengan Hpnya, pelaku langsung menusukkan ke dada korban.

(Baca juga: Gara-gara
Pengakuan Ini, Kasus Pembunuhan Bos PT Trisakti Terungkap
)

Korban terkejut, sempat memegang
pisau itu untuk melepaskannya,sambil berbicara kepada pelaku. Akan tetapi
pelaku, menghiraukannya. Pada adegan 14 pelaku mencabut dan menusukkan pisau
tersebut ke arah dada korban, akan tetapi tusukan kedua meleset dan mengenai
lengan kiri pelaku hingga tembus.

Pada adegan ke 15, saat korban
berbalik badan, dengan posisi kedua tangan hendak membuka pintu niat untuk
kabur. Tak sempat pintu terbuka, karena tusukan pisau ketiga kalinya menancab
dibagian belakang korban hingga tembus ke dadanya. Setelah itu, Indra (korban)
langsung tersungkur ke arah depan dengan keadaan tak berdaya.

Baca Juga :  Polisi dan Satpol PP Terus Lakukan Penyisiran Penjual Miras

“Korban tak berdaya, menurut saya
nyawanya sudah hilang,” katanya.

Pelaku mengambil jaket yang ada
dibelakang kursi, melilitkan ke tangannya. Keluar mobil, menuju ke arah rumah,
mengambil kunci motor, lalu pergi ke rumah sakit RSUD Muara Teweh sampai pukul
17.00 wib. Setelah itu, palaku sebelum balik kerumah ia taruh jaketnya ke dalam
mobil dan langsung masuk ke dalam rumah. “Waktu itu saya berpikir bagaimana
menghilangkan apa yang terjadi (korban),”kata pelaku.

(Baca juga: Sadis,
Begini Cara Fadli Mengeksekusi Bosnya Sendiri
)

Terpisah, Kasat Reskrim Polres
Batara, AKP Kristanto Situmeang mengatakan bahwa ada 43 adegan yang dilakukan
oleh tersangka atas pembunuhan yang dilakukannya pada tahun 2016 lalu. Pada
saat adegan rekontruksi ke 13, tersangka menusukan pisau ke dada korban.

Adegan ke 14, pelaku menusukan
kembali ke arah korban, namun mengenai tangan pelaku sebelah kiri. Pada adegan
15, ketika korban berbalik badan bersuaha untuk keluar. Tersangka lebih dulu
menancapkan pisaunya di bagian belakang korban hingga tersungkur dan meninggal
dunia.

“Hasil rekontruksi hari ini, apa yang
di terangkan tersangka pada saat proses pemeriksaan dan penyidikan, sama dengan
rekontruksi adegan yang dilakukan,” kata Kasat Reskrim. Bersambung. (adl/ol/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru