28.5 C
Jakarta
Tuesday, April 8, 2025

Astaga! Pegang Tiang Tenda, Pemain Kuda Lumping Tewas Kesetrum

SAMPIT – Pemerintah Desa (Pemdes) Bapeang di Kecamatan Mentawa Baru
Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, mempertimbangkan untuk memberi santunan
kepada keluarga Herman. Karena Pria 40 tahun itu tewas kesetrum listrik saat
menjadi pemain kuda lumping pada acara yang digelar pemdes dalam rangka
memeriahkan HUT ke-74 RI, Minggu (18/8) malam.

Peristiwa ini terjadi saat warga
Desa Bapeang sedang asyik menonton pertunjukan kuda lumping dalam rangka
memperingati HUT ke-74 RI. Tiba-tiba listrik di desa itu padam. Bahkan ratusan
pengunjung yang memadati halaman Kantor Desa Bapeang berteriak dan nampak
histeris akibat kejadian malam tersebut.

Kades Bapeang Rahmadi mengatakan,
kejadian tersebut benar adanya. Acara malam itu berlangsung meriah dan khidmat.
Setelah kejadian naas tersebut, acara tidak bisa dilanjutkan kembali. “Yang
tersengat listrik bernama Herman, warga Desa Bapeang. Akibat arus listrik yang
begitu tinggi dan nyawanya pun tidak bisa diselamatkan saat hendak menuju RSUD
dr Murjani Sampit menggunakan mobil pikap,” kata Rahmadi, Senin(19/8).

Baca Juga :  Kapolresta: Kita Tidak Pandang Bulu, Walaupun Polisi Kita Tintak Tegas

Korban juga ikut tampil sebagai
pemain kuda lumping. “Awalnya acara tersebut mengalami gangguan yakni listrik
padam, dan korban mendatangi tenda yang terbuat dari besi. Akibat listrik mati,
digunakanlah genset untuk menghidupkan lampu sementara. Saat itu, diperkirakan
korban ini memegang tiang tenda yang terbuat dari besi dan kabel listrik ada
yang rusak mengenai tiang tenda yang ada di lokasi kejadian. Saat listrik
dinyalakan, bersamaan itu pula korban ini memegang tiang tenda. Korban langsung
kesetrum,” ungkapnya.

Kades Bapeang menambahkan,
terkait peristiwa ini pihak keluarga korban tidak melaporkan kejadian tersebut.
Keluarganya mengikhlaskan kepergian bapak dua anak ini. “Tentu sebagai kades
dan atas nama pemerintah desa, kami ikut berbela sungkawa atas kejadian yang
menimpa Herman ini. Apalagi korban ini belum tampil pada acara tersebut,
ternyata sambil menunggu tampil, tapi takdir berkata lain. Terkait santunan dan
uang bantuan lainnya, pihak desa tentu akan melakukan koordinasi dan
berkomunikasi terkait uang duka, khususnya kepada keluarga yang ditinggalkan.
Apalagi korban ini memiliki istri dan dua anak,” katanya.

Baca Juga :  Polisi Cokok Bandar Sabu Jalan Murdjani

Ditambahkannya, saat kejadian,
pihaknya sudah berusaha untuk menyelamatkan korban. “Pada saat kami ingin
membawa korban ini ke RSUD Murjani, menunggu mobil ambulans, tetapi belum ada.
Kami langsung membawa korban ini menggunakan mobil pikap. Kemungkinan korban
sudah tidak bernyawa saat perjalanan menuju rumah sakit. Tentu kejadian ini
harus diambil hikmah dan pelajarannya. Apalagi kegiatan atau acara harus
memperhatikan kabel dan lain sebagainya yang berhubungan langsung dengan
listrik. Kita juga berharap kejadian ini tidak terulang di masa yang akan datang,”
pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

SAMPIT – Pemerintah Desa (Pemdes) Bapeang di Kecamatan Mentawa Baru
Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, mempertimbangkan untuk memberi santunan
kepada keluarga Herman. Karena Pria 40 tahun itu tewas kesetrum listrik saat
menjadi pemain kuda lumping pada acara yang digelar pemdes dalam rangka
memeriahkan HUT ke-74 RI, Minggu (18/8) malam.

Peristiwa ini terjadi saat warga
Desa Bapeang sedang asyik menonton pertunjukan kuda lumping dalam rangka
memperingati HUT ke-74 RI. Tiba-tiba listrik di desa itu padam. Bahkan ratusan
pengunjung yang memadati halaman Kantor Desa Bapeang berteriak dan nampak
histeris akibat kejadian malam tersebut.

Kades Bapeang Rahmadi mengatakan,
kejadian tersebut benar adanya. Acara malam itu berlangsung meriah dan khidmat.
Setelah kejadian naas tersebut, acara tidak bisa dilanjutkan kembali. “Yang
tersengat listrik bernama Herman, warga Desa Bapeang. Akibat arus listrik yang
begitu tinggi dan nyawanya pun tidak bisa diselamatkan saat hendak menuju RSUD
dr Murjani Sampit menggunakan mobil pikap,” kata Rahmadi, Senin(19/8).

Baca Juga :  Kapolresta: Kita Tidak Pandang Bulu, Walaupun Polisi Kita Tintak Tegas

Korban juga ikut tampil sebagai
pemain kuda lumping. “Awalnya acara tersebut mengalami gangguan yakni listrik
padam, dan korban mendatangi tenda yang terbuat dari besi. Akibat listrik mati,
digunakanlah genset untuk menghidupkan lampu sementara. Saat itu, diperkirakan
korban ini memegang tiang tenda yang terbuat dari besi dan kabel listrik ada
yang rusak mengenai tiang tenda yang ada di lokasi kejadian. Saat listrik
dinyalakan, bersamaan itu pula korban ini memegang tiang tenda. Korban langsung
kesetrum,” ungkapnya.

Kades Bapeang menambahkan,
terkait peristiwa ini pihak keluarga korban tidak melaporkan kejadian tersebut.
Keluarganya mengikhlaskan kepergian bapak dua anak ini. “Tentu sebagai kades
dan atas nama pemerintah desa, kami ikut berbela sungkawa atas kejadian yang
menimpa Herman ini. Apalagi korban ini belum tampil pada acara tersebut,
ternyata sambil menunggu tampil, tapi takdir berkata lain. Terkait santunan dan
uang bantuan lainnya, pihak desa tentu akan melakukan koordinasi dan
berkomunikasi terkait uang duka, khususnya kepada keluarga yang ditinggalkan.
Apalagi korban ini memiliki istri dan dua anak,” katanya.

Baca Juga :  Polisi Cokok Bandar Sabu Jalan Murdjani

Ditambahkannya, saat kejadian,
pihaknya sudah berusaha untuk menyelamatkan korban. “Pada saat kami ingin
membawa korban ini ke RSUD Murjani, menunggu mobil ambulans, tetapi belum ada.
Kami langsung membawa korban ini menggunakan mobil pikap. Kemungkinan korban
sudah tidak bernyawa saat perjalanan menuju rumah sakit. Tentu kejadian ini
harus diambil hikmah dan pelajarannya. Apalagi kegiatan atau acara harus
memperhatikan kabel dan lain sebagainya yang berhubungan langsung dengan
listrik. Kita juga berharap kejadian ini tidak terulang di masa yang akan datang,”
pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru