28.2 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Kesurupan saat Rekonstruksi

MUARA TEWEH,
PROKALTENG.CO

– Polres Kabupaten Barito Utara (Batara), melaksanakan rekontruksi kasus
pembunuhan terhadap Rito Riadi (31) yang dilakukan kelima tersangka di Desa
Kemawen. Dalam reka ulang, tersangka Atir Muhamad sempat tidak dapat
melanjutkan rekontruksi, karena kesurupan.

Atir yang menurut
informasi berteman dekat dengan korban ini, mulai kesurupan pada adegan ke 14. Perannya
digantikan anggota Polsek Montallat, Nunung Sudaryoko, hingga proses
rekontruksi tersebut diistirahatkan sejenak setelah adegan ke 25.

Tersangka kembali
melanjutkan proses rekontruksi usai jeda istirahat yakni pada adegan ke 25. Proses
tersebut disaksikan Kasat Reskrim, Jaksa Penuntut Umum, Tarung, Kapolsek
Montallat, Rahmad Tuah dan perwakilan dari Kodim 1013 Muara Teweh dengan 47
adegan yang diperlihatkan dalam proses rekontruksi tersebut.

Baca Juga :  Polres Palangka Raya Amankan 11 Orang Tersangka Narkoba

Kapolres Batara AKBP
Dodo Hendro Kusuma Sik melalui
Kasat Reskrim AKP Tomy Paluyukan SIK menyampaikan, dalam rekontruksi tersebut
tersangka Atir Muhamad sempat kesurupan. Namun setelah sadar tersangka kembali
melanjutkan adegan dalam rekontruksi tersebut.

“Terhadap para
tersangka dikenakan pasal 340 Jo 338 KUHP, tentang pembunuhan dengan ancaman
maksimal hukuman mati, seumur hidup atau 20 tahun penjara. Diduga kasus
pembunuhan ini dilakukan secara berencana,” ujarnya.

Sementara itu, pihak
keluarga korban setelah menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan kelima
tersangka mengakui ada kejanggalan dalam rekonstruksi tersebut.

Rikinuari, adik kandung
korban mengaku ada hal yang jagal didalam pandangan keluarga setelah
menyaksikan adegan yang diperagakan.

Baca Juga :  Wah! Akun Facebook Gubernur Kalteng Diduga Dikloning

“Kejanggalan tersebut
adalah kelima tersangka melakukan pemukulan terhadap korban menggunakan kayu,
namun di TKP, ada ceceran darah di mana-mana,” ujar Riki panggilan akrabnya.

Pihaknya menduga pelaku
dihabisi kelima tersangka menggunakan senjata selain kayu.

“Ceceran darah korban kami temukan di dapur,
tempat tidur dan juga tempat korban ditemukan gantung diri. Kalau saudara kami
meninggal hanya karena hantaman kayu mustahil sampai banyak mengeluarkan
darah,” pungkas Riki.

MUARA TEWEH,
PROKALTENG.CO

– Polres Kabupaten Barito Utara (Batara), melaksanakan rekontruksi kasus
pembunuhan terhadap Rito Riadi (31) yang dilakukan kelima tersangka di Desa
Kemawen. Dalam reka ulang, tersangka Atir Muhamad sempat tidak dapat
melanjutkan rekontruksi, karena kesurupan.

Atir yang menurut
informasi berteman dekat dengan korban ini, mulai kesurupan pada adegan ke 14. Perannya
digantikan anggota Polsek Montallat, Nunung Sudaryoko, hingga proses
rekontruksi tersebut diistirahatkan sejenak setelah adegan ke 25.

Tersangka kembali
melanjutkan proses rekontruksi usai jeda istirahat yakni pada adegan ke 25. Proses
tersebut disaksikan Kasat Reskrim, Jaksa Penuntut Umum, Tarung, Kapolsek
Montallat, Rahmad Tuah dan perwakilan dari Kodim 1013 Muara Teweh dengan 47
adegan yang diperlihatkan dalam proses rekontruksi tersebut.

Baca Juga :  Polres Palangka Raya Amankan 11 Orang Tersangka Narkoba

Kapolres Batara AKBP
Dodo Hendro Kusuma Sik melalui
Kasat Reskrim AKP Tomy Paluyukan SIK menyampaikan, dalam rekontruksi tersebut
tersangka Atir Muhamad sempat kesurupan. Namun setelah sadar tersangka kembali
melanjutkan adegan dalam rekontruksi tersebut.

“Terhadap para
tersangka dikenakan pasal 340 Jo 338 KUHP, tentang pembunuhan dengan ancaman
maksimal hukuman mati, seumur hidup atau 20 tahun penjara. Diduga kasus
pembunuhan ini dilakukan secara berencana,” ujarnya.

Sementara itu, pihak
keluarga korban setelah menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan kelima
tersangka mengakui ada kejanggalan dalam rekonstruksi tersebut.

Rikinuari, adik kandung
korban mengaku ada hal yang jagal didalam pandangan keluarga setelah
menyaksikan adegan yang diperagakan.

Baca Juga :  Wah! Akun Facebook Gubernur Kalteng Diduga Dikloning

“Kejanggalan tersebut
adalah kelima tersangka melakukan pemukulan terhadap korban menggunakan kayu,
namun di TKP, ada ceceran darah di mana-mana,” ujar Riki panggilan akrabnya.

Pihaknya menduga pelaku
dihabisi kelima tersangka menggunakan senjata selain kayu.

“Ceceran darah korban kami temukan di dapur,
tempat tidur dan juga tempat korban ditemukan gantung diri. Kalau saudara kami
meninggal hanya karena hantaman kayu mustahil sampai banyak mengeluarkan
darah,” pungkas Riki.

Terpopuler

Artikel Terbaru