PANGKALAN BUN – Baru satu malam menginap di barak salah satu warga,
Ahmad Said (23) ditemukan tewas tergantung dalam kamar tidur. Kematian
pria yang baru belajar menjadi karyawan batako yang tinggal di Gang Angsa 1, Jalan
Maid Badir, Pangkalan Bun ini membuat geger warga sekitar, Rabu (18/9) pukul
07.00 WIB.
Ketika warga sedang bersiap-siap melakukan
aktivitas, tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan salah satu penghuni barak
tersebut. Jenazah Ahmad Said pun dibawa ke Rumah Sakit Sultan Imanudin
Pangkalan Bun untuk dilakukan visum.
Menurut salah satu tetangganya
bernama Ikam Daryanto, korban baru satu malam menginap di barak tersebut. Saat
itu salah satu rekannya yang bekerja di batako menemukan korban berada di
jalan sedang kebingungan seorang diri.
Saat diajak bicara, mengaku baru
datang dari Bangkal, Kabupaten Seruyan. Kedatangannya ke Pangkalan Bun
ingin mencari pekerjaan. Karena tidak memiliki keluarga, sehingga dibawa ke barak
tersebut.
“Korban sempat diajak untuk
mempelajari cara membuat batako. Rencananya akan ikut bekerja di sini, karena
tidak punya tempat tinggal di Pangkalan Bun, sehingga sementara tinggal barak
tersebut,” katanya.
Pada malam harinya, tidak ada tanda-tanda
buruk. Baru keesokan harinya, rekannya mendatanginya ke barak untuk
membangunkannya. Nanun saat berada dalam barak dalam keadaan terkunci.
“Pada saat masuk ternyata
kosong dan tidak ada orang di dalam kamar maupun ruang tamu. Betapa kagetnya
saat melihat dalam kamar mandi, korban sudah meninggal dunia dalam kondisi
tergantung,” katanya. Melihat hal itu, rekannya pun berteriak minta tolong
ke warga sekitar.
Kapolsek Arsel AKP Rendra Adhytia
Dhani melalui Kanitreskrim Ipda Marzuki membenarkan adanya kasus gantung diri
tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait laporan ini. Menurut
Marzuki, korban bukan warga sekitar. Informasinya baru satu hari menginap di
barak tersebut. Antara korban dan pemilik barak juga sama-sama baru kenal saat
itu. Korban diperkirakan baru meninggal dan diduga sakit. Karena di lokasi
ditemukan beberapa jenis obat.
“Kami masih dalami dan jenazahnya
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Kami masih lakukan
penyelidikan,” ungkapnya. (son/ens/ctk/nto)