Waduh! Pencuri Ternak di Palangka Raya Sempat Ancam Penjaga Kandang

PALANGKA RAYA – Pencurian hewan ternak warga kembali
terjadi di Kota Palangka Raya.   Assae
Siti (52) warga Jalan Bikotin Gang Batu Ampar No. 102 Rt. 004 Rw. 022 Kelurahan
Palangka,Kecamatan Jekan Raya,Kota Palangka Raya menjadi korban pencurian hewan
ternak.

Assae diberitahu
oleh
penjaga kandang ternaknya bahwa sejumlah hewan ternaknya diambil oleh tiga
orang tak dikenal. Kawanan pencuri
itu
menganggut ternak dengan menggunakan
mobil pick up warna putih. Tak
sampai di situ saja, bahkan
menurut penuturannya salah
satu pelaku sempat mengancam penjaga ternak apabila menghalangi aksi sindikat
tersebut.

Peristiwa ini terjadi pada, Minggu (14/6) siang, di
sebuah kandang ternak di Jalan Tampung Penyang I Kelurahan Palangka, Kecamatan
Jekan Raya, Kota Palangka Raya.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri
melalui Kasatreskrim Kompol Todoan Agung saat dikonfirmasi membenarkan adanya
kejadian tersebut. Pihak kepolisian juga sudah melakukan penyelidikan dan
informasinya sudah mengamankan
pelaku.

“Iya, benar ada laporan kejadian pencurian hewan ternak.
Kita lidik kasus ini dan akhirnya bisa mengamankan pelakunya.  Tapi masih kita dalami lagi,” kata kasat.

Dijelaskan Todoan, saat itu saksi bernama Neni (20)
mengetahui ada tiga orang dengan menggunakan mobil pick up warna putih di
kandang ternak tersebut, yang sedang mengangkut beberapa hewan dan melaporkannya
ke pemilik kandang tersebut.

“Saat itu pemilik kandang tersebut, sedang berada di rumah dan dihubungi oleh saksi kalau ada
orang menggunakan mobil pikap sedang mengangkut hewan ternak miliknya,”jelas
Jaladri.

Selain itu, pelaku yang berjumlah tiga orang ini juga
mengancam penjaga ternak korban dengan kata “siapa ja yang menghalangi berani
bebunuhan”. Setelah mengambil sejumlah hewan ternak, mereka langsung pergi
meninggalkan kandang tersebut.

Adapun hewan ternak yang diambil sebanyak 4 ekor entok, 20 ekor ayam dan 10 ekor babi. Akibat
kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 15 juta.

“Karena korban merasa keberatan dan melaporkan ke pihak
kepolisian Polresta Palangka Raya,” tandasnya. 

PALANGKA RAYA – Pencurian hewan ternak warga kembali
terjadi di Kota Palangka Raya.   Assae
Siti (52) warga Jalan Bikotin Gang Batu Ampar No. 102 Rt. 004 Rw. 022 Kelurahan
Palangka,Kecamatan Jekan Raya,Kota Palangka Raya menjadi korban pencurian hewan
ternak.

Assae diberitahu
oleh
penjaga kandang ternaknya bahwa sejumlah hewan ternaknya diambil oleh tiga
orang tak dikenal. Kawanan pencuri
itu
menganggut ternak dengan menggunakan
mobil pick up warna putih. Tak
sampai di situ saja, bahkan
menurut penuturannya salah
satu pelaku sempat mengancam penjaga ternak apabila menghalangi aksi sindikat
tersebut.

Peristiwa ini terjadi pada, Minggu (14/6) siang, di
sebuah kandang ternak di Jalan Tampung Penyang I Kelurahan Palangka, Kecamatan
Jekan Raya, Kota Palangka Raya.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri
melalui Kasatreskrim Kompol Todoan Agung saat dikonfirmasi membenarkan adanya
kejadian tersebut. Pihak kepolisian juga sudah melakukan penyelidikan dan
informasinya sudah mengamankan
pelaku.

“Iya, benar ada laporan kejadian pencurian hewan ternak.
Kita lidik kasus ini dan akhirnya bisa mengamankan pelakunya.  Tapi masih kita dalami lagi,” kata kasat.

Dijelaskan Todoan, saat itu saksi bernama Neni (20)
mengetahui ada tiga orang dengan menggunakan mobil pick up warna putih di
kandang ternak tersebut, yang sedang mengangkut beberapa hewan dan melaporkannya
ke pemilik kandang tersebut.

“Saat itu pemilik kandang tersebut, sedang berada di rumah dan dihubungi oleh saksi kalau ada
orang menggunakan mobil pikap sedang mengangkut hewan ternak miliknya,”jelas
Jaladri.

Selain itu, pelaku yang berjumlah tiga orang ini juga
mengancam penjaga ternak korban dengan kata “siapa ja yang menghalangi berani
bebunuhan”. Setelah mengambil sejumlah hewan ternak, mereka langsung pergi
meninggalkan kandang tersebut.

Adapun hewan ternak yang diambil sebanyak 4 ekor entok, 20 ekor ayam dan 10 ekor babi. Akibat
kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 15 juta.

“Karena korban merasa keberatan dan melaporkan ke pihak
kepolisian Polresta Palangka Raya,” tandasnya.