NANGA BULIK – Antrean panjang mencapai beberapa kilometer terjadi
di ruas jalan lintas Trans Kalimantan. Tepatnya di Desa Kujan, arah simpang Sepaku,
dekat PT SAL dan lokasi pembangunan kampus Politeknik Lamandau, Selasa (14/5).
Kemacetan parah yang menimpa
kendaraan roda dua maupun empat itu terjadi karena adanya kecelakaan tunggal
longbed atau truk trailer bermuatan crane. Bahkan kemacetan mencapai 2 kilometer
dari arah Pangkalan Bun dan 1 kilometer dari arah Kota Nanga Bulik.
Awalnya, truk trailer bermuatan
crane yang dikemudikan Yunus melaju dari arah Pangkalan Bun menuju Manis Mata,
Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Namun saat memasuki jalan lintas Trans
Kalimantan, tepatnya di Desa Kujan, arah simpang Sepaku, dekat PT SAL dan
lokasi pembangunan kampus Politeknik Lamandau, mobil tidak mampu mendaki.
Akibatnya, truk yang dikemudikan
Yunus mundur dan nyaris terguling hingga melintang di tengah jalan. Beruntung,
tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Diduga kecelakaan ini disebabkan
oleh sopir trailer yang tidak mampu mengendalikan kendaraannya yang bermuatan
berat saat naik di jalan tanjakan dekat pabrik PT SAL. Apalagi kondisi jalan
yang licin setelah sebelumnya diguyur hujan.
Kasatlantas Polres Lamandau AKP F
Ali Najib saat dikonfirmasi awak media mengatakan kecelakaan terjadi karena
mobil trailer tidak mampu mendaki ruas jalan yang berbukit. “Jadi, pada
saat di tanjakan, truk berjalan mundur,” ungkapnya, kemarin.
Kemacetan parah ini sudah
berlangsung sejak pukul 08.00 WIB. Pantauan media, tampak kepolisian, BPBD Lamandau
serta dinas terkait berupaya melakukan evakuasi trailer naas itu.
Sebanyak 2 eksavator dan 1 traktor
diturunkan untuk membantu evakuasi trailer tersebut. Akhirnya, pada tengah hari
kemarin, kendaraan longbed itu berhasil dievakuasi dan lalu lintas kembali
lancar. (*cho/ens/ctk/nto)