TAMIANG LAYANG-Keluarga
Dedi Yani sedang dirundung duka. Anak pertamanya, Yuda Permana Ginting,
meninggal dunia pada Rabu (11/12). Pemuda berusia 20 tahun yang tinggal di Desa
Dayu, Kecamatan Karusen Janang, Kabupaten Barito Timur (Bartim) itu tewas
akibat terkena dampak sambaran petir.
Nyawa karyawan PT
Senamas Energendo Mineral (SEM) yang berprofesi sebagai sopir truk itu tak
selamat.
Informasi yang dihimpun
Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co), kala itu korban sedang
berada di dalam rumah bersama ibu dan adiknya yang masih berusia 14 tahun, Pernanda
Presta Ginting. Hujan turun dengan deras disertai petir.
Korban asyik memainkan
ponsel pintar miliknya yang sedang tersambung dengan pengecas (charger). Tak
lama berselang, petir menyambar rumah. Listrik padam seketika. Diduga saat
itulah korban terkena dampak sambaran petir hingga meninggal.
Kepolsek Dusun Tengah
Iptu Nurheriyanto Hidayat, ketika dikonfirmasi Kalteng Pos, membenarkan
tewasnya salah satu warga Desa Dayu itu akibat tersambar petir. Pihaknya
menerima laporan dari warga pada malam harinya. Ketika anggota kepolisian tiba
di TKP, jenazah korban sudah dimandikan keluarga.
“Keterangan
keluarga dan saksi menyatakan bahwa korban tersambar petir saat memainkan ponsel
yang sedang dicas,” katanya, kemarin.
Aparat polisi pun mengalami
kesulitan untuk penyelidikan, karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum
et repertum pada jasad korban. Keluarga menyatakan menerima dengan ikhlas
kematian korban.
“Pada waktu
kejadian, di dalam rumah itu ada ibu dan adiknya. Keduanya menyaksikan korban
meninggal sambil memegang ponsel,” ucapnya.
“Kami menyimpulkan
bahwa kejadian (kematian) disebabkan faktor alam. Korban meninggal dunia karena
tersambar petir,†pungkasnya.(log/ce/ram)