PALANGKA RAYA-Kepala
Diansyah berdarah-darah. Terduga pelaku pencurian itu baru saja tersungkur ke
aspal. Ia terjatuh dari sepeda motor jenis metik yang dikendarainya, di Depan
perumahan Markas Yonif 631/Antang, Tjilik Riwut Km 6,5, kemarin sore.
Jatuhnya
pria kelahiran tahun 1976 itu bukan tanpa alasan. Ia ditarik dari atas sepeda
motor oleh Amat yang berboncengan dengan Rahman. Keduanya mengejar Diansyah
sejak dari Pasar Rajawali.
Ya,
pria dengan tinggi badan 155 cm itu diduga telah mencuri dompet milik pedagang barang-barang pecah belah. Isinya kurang lebih Rp4 juta. Hasil penjualan
beberapa hari belakangan. Aksinya diketahui oleh H Siti Radiah, yang tak lain
merupakan korban.
“Saya
duduk di depan toko. Kok tiba-tiba dia keluar dari tempat saya. Lalu, saya
lihat ke dalam, dompet saya hilang,†ucap perempuan lanjut usia tersebut kepada
Kalteng Pos.
Sontak
sang nenek pun berteriak. Didengar oleh pedagang yang ada di sekelilingnya. Diansyah
dikejar. Makin ngebut memacu kendaraannya. Berbelok ke Jalan Badak, lalu menuju
Jalan Tjilik Riwut.
Sadar
telah dikuntit, pria yang mengaku bertempat tinggal di Kompleks Bandara Tjilik
Riwut itu semakin meningkatkan kecepatan sepeda motornya.
“Dia
saya teriaki, makin ngebut,†kisah Rahman.
Sampai
akhirnya berhasil dipepet. Ditarik. Tersungkur. Dalam posisi berguling-guling
di badan jalan, tapi Diansyah masih sempat membuang dompet ke semak-semak. Hal
itu diketahui setelah anggota Yonif 631/Antang melakukan penyisiran di lokasi.
Pasalnya, terduga pelaku tidak mengaku. Ketika digeledah, tidak ditemukan
dompet milik korban.
“Itu
dompet saya,†celetuk Siti yang dijemput ke TKP untuk memastikan orang yang
telah mengambil dompetnya.
“Ini
dompetnya, kamu masih enggak mengaku!†gertak pria tegap berbaju loreng itu.
Tak
lama berselang polisi pun datang. Diansyah digelandang. Diansyah masih
berkukuh. Ia tak mengaku telah mencuri.
“Saya
enggak itu (mencuri, red) pak,†kilahnya hingga dimasukkan ke dalam mobil. (ram/ce)