28.4 C
Jakarta
Friday, February 14, 2025

Imbas Pembunuhan Sadis, Warga Penyahuan Diminta Tahan Amarah

SAMPIT – Tewasnya Agus yang diduga dibunuh oleh
Joni, Rabu (31/7) di Desa Penyahuan, Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten
Kotawaringin Timur, menyisakan kepedihan mendalam khususnya keluarga korban.

Terlebih lagi kepergian korban
dengan cara yang tak wajar. Pelaku dianggap membabi buta membunuh korban dengan
pisau.

Menanggapi kejadian tersebut,
Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa
korban dan keluarga yang ditinggalkan. Untuk itu, masalah ini menjadi perhatian
pihaknya.

“Warga khususnya yang berada di
desa korban agar bisa menahan diri dari berbagai isu yang berkembang. Sebab,
polisi sendiri saat ini sedang menangani kasus ini secara profesional,” jelasnya.

Ia menambahkan, agar kejadian ini
jangan ada sampai pihak yang termakan oleh informasi yang tidak benar, jangan
memprovokasi dan terprovokasi atas kejadian tersebut.

Baca Juga :  Kesadaran Kurang, Rehabilitasi Kebanyakan Arahan Keluarga

Rommel juga mengimbau agar suasana
keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibnas) di desa tersebut menjadi
terganggu.

“Mari bersama-sama menjaga
kamtibnas bersama- sama, apalagi kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian. Untuk
pelaku saat ini sudah kita lakukan visum untuk mengetahui lebih lanjut
kematiannya. Sementara itu, korban juga sudah ditangani oleh keluarga dan
polisi yang terluka juga sudah dilakukan pengobatan bahkan dirawat,” jelasnya. (rif/abe/ctk/nto)

SAMPIT – Tewasnya Agus yang diduga dibunuh oleh
Joni, Rabu (31/7) di Desa Penyahuan, Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten
Kotawaringin Timur, menyisakan kepedihan mendalam khususnya keluarga korban.

Terlebih lagi kepergian korban
dengan cara yang tak wajar. Pelaku dianggap membabi buta membunuh korban dengan
pisau.

Menanggapi kejadian tersebut,
Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa
korban dan keluarga yang ditinggalkan. Untuk itu, masalah ini menjadi perhatian
pihaknya.

“Warga khususnya yang berada di
desa korban agar bisa menahan diri dari berbagai isu yang berkembang. Sebab,
polisi sendiri saat ini sedang menangani kasus ini secara profesional,” jelasnya.

Ia menambahkan, agar kejadian ini
jangan ada sampai pihak yang termakan oleh informasi yang tidak benar, jangan
memprovokasi dan terprovokasi atas kejadian tersebut.

Baca Juga :  Kesadaran Kurang, Rehabilitasi Kebanyakan Arahan Keluarga

Rommel juga mengimbau agar suasana
keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibnas) di desa tersebut menjadi
terganggu.

“Mari bersama-sama menjaga
kamtibnas bersama- sama, apalagi kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian. Untuk
pelaku saat ini sudah kita lakukan visum untuk mengetahui lebih lanjut
kematiannya. Sementara itu, korban juga sudah ditangani oleh keluarga dan
polisi yang terluka juga sudah dilakukan pengobatan bahkan dirawat,” jelasnya. (rif/abe/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru