PEGATAN – Kisah hilangnya
Haili (35), warga Desa Kampung Tengah
Kecamatan Katingan Kuala yang dilaporkan hilang sejak Kamis sore (30/1/2020),
akhirnya ditemukan Minggu (2/2/2020) pagi, telah membuat heboh warga. Tapi ternyata,
kisah itu juga membuka kisah lainnya.
Ternyata, bukan kali ini saja
kejadian hilang yang menimpa keluarga Haili. Karena sebelum kasus
hilangnya Haili, peristiwa yang sama juga menimpa adik kandungnya yang
bernama Hadrim. Mirisnya, hingga kini keberadaan
Hadrim belum juga diketahui rimbanya.
“Adik saya Hadrim sampai saat ini masih hilang begitu saja entah
kemana. Tidak diketahui apakah masih
hidup atau telah tiada,†tutur Hairul (40), kakak kandung Haili dan Hadrim,
Senin (3/1/2020).
(Baca juga: Mistis!
Tiga Hari Menghilang, Haili Ditemukan di Atas Pohon)
“Beruntung
sekali nasib adikku Haili ini masih bisa
ditemukan dan selamat, meski
sempat tiga hari dicari-cari tidak tahu arah dan tujuannya,” imbuh Hairul.
Menurut dia, Hadrim telah menghilang beberapa tahun silam, jauh lebih dulu
dari Haili.
“Adik bungsu saya Hadrim,
sampai kini belum ditemukan, mungkin sudah dua tahun setengah ini, hilangnya di
laut waktu itu, ia ikut kapal
imbal (kapal barang) Sampit-Pegatan yang mengalami nasib nahas, katanya karam,” terang Hairul.
Sejak tidak diketahui kabar beritanya, pihak keluarga pun telah mencoba
melakukan usaha pencarian dengan berbagai cara. Namun usaha itu seakan sia-sia.
Tidak ada titik terang satu pun akan keberadaan Hadrim. Jasad Hadrim juga turut
hilang bersama karamnya kapal saat itu.
“Saat itu hanya ditemukan
pakaiannya saja yang larut dibawa arus,” ungkapnya.
(Baca juga: Begini
Penuturan Haili yang Menghilang Tiga Hari Hingga Ditemukan di Atas Pohon)
Hal itu pula tegas Hairul, yang membuat dirinya serta keluarga yang lain
terus berusaha semaksimal mungkin melakukan pencarian saat Haili juga dikabarkan
hilang. “Karena
saya tidak ingin kejadian yang sama menimpa seperti adik bungsu saya Hadrim. Mudah-mudahan ini yang terakhir.
Setelah ini tidak ada lagi cerita kejadian hilang di keluarga kami,” ujarnya lirih sambil menahan nada sedih.
(nto)