PALANGKA RAYA- Sudah puluhan warganet dibina
Polda Kalteng. Masalahnya di dunia maya pun berbeda-beda. Ada yang mengumbar
kebencian, mengumbar pornografi, dan menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.
Alasan mereka pun berbeda-beda. Kebanyakan,
warganet yang dipanggil dan dibina Bidhumas Polda Kalteng, tidak
mengetahui kejelasan suatu berita dan
langsung membagikan.
Untuk itu, Jumat (31/1) lalu, Bidhumas Polda
Kalteng ngopi bareng dengan warganet milenial di salah satu rumah makan di
Jalan Kinibalu.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung
Kabidhumas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan. Puluhan kaum milenial
mulai dari pelajar sampai mahasiswa dan awak media daring hadir untuk diberi
pemahaman dan saling berdiskusi agar menciptakan sinergitas untuk menangkal
berita-berita hoaks di media sosial.
“Kami (kepolisian, red) membutuhkan kaum
milenial, untuk membantu dan menyampaikan kepada khalayak umum agar selalu
bijak bermedia sosial,†ujar Hendra menyampaikan amanat dari Kapolda Kalteng
Irjen Pol Ilham Salahudin.
Media sosial baik itu facebook, twitter,
Instagram, merupakan sarana berkomunikasi, yang dampaknya bisa positif dan juga
negatif.
Pihaknya selalu mengedepankan pendekatan-
pendekatan persuasif untuk mengingatkan warganet yang masih kurang bijak. Tidak
selalu diproses hukum. Tapi, kapasitasnya juga ada yang harus diproses hukum
lebih lanjut.
“Kami juga mengantisipasi anak-anak muda untuk
tidak terbawa arus yang ujung-ujungnya dimanfaatkan kepentingan politik.
Seperti di momen pilpres lalu,â€
terangnya.
Hendra menambahkan, untuk menjaga warganet
agar tidak melanggar Undang- Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE), dan
memanfaatkan media sosial dengan baik.
“Semoga dengan diadakannya acara seperti,
ke depan bisa menjadi penyambung lidah kepolisian agar saling mengingatkan
warganet agar bijak dalam bermedia sosial,” kata mantan kapolres Kapuas
ini.(hms/ram)