JAKARTA – Polisi telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Abu Janda
terkait laporan ujaran kebencian pada Sabtu (30/5/2020) lalu. Namun, Abu Janda
tak penuhi panggilan polisi.
Pemanggilan itu berkaitan dengan
laporan dari Ikatan Advokat Muslim Indonesia (Ikami) ke Bareskrim Polri pada
Desember 2019.
Ikami menilai bahwa Abu Janda
kerap berulah melakukan ujaran kebencian terhadap agama Islam. Laporan Ikami
diterima kepolisian dengan nomor STTL/572/XII/2019/Bareskrim.
Di sisi lain, Ikami melihat telah
banyak laporan dengan kasus serupa, namun jarang digubris oleh kepolisian. Maka
dari itu, Ikami berharap laporannya ditindaklanjuti polisi.
Penyelidikan Permadi Arya atau
lebih dikenal dengan nama Abu Janda terkait tindak pidana ujaran kebencian yang
dilakukan Bareskrim Polri pun mendapat dukungan banyak pihak dan diminta untuk
dikawal seluruh umat muslim.
“Bareskrim Mabes Polri mulai
penyelidikan ujaran kebencian Abu Janda. Muslimin, mari kita pantau secara
seksama,†kata Ustaz Teuku Zulkarnain di akun Twitternya, Jumat (29/5).
Hal senada juga disuarakan oleh
mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie. Ia menjabarkan, selama ini Abu Janda yang
giat di media sosial seakan kebal terhadap hukum.
“Orang ini hidupnya dari hasil
menghina sesama muslim, tapi kebal hukum. Semoga Allah mengampuni dan memberi
hidayah,†timpal Marzuki melalui akun Twitternya.
Sekjen Ikatan Advokat Muslim
Indonesia (IKAMI) Judju Purwanto mengatakan, pihaknya sebagai pelapor Abu Janda
telah diperiksa pada Sabtu (30/5). “Sudah selesai pemriksaan (pada Sabtu 30
Mei),†kata Judju saat dikonfirmasi Pojoksatu, Senin (1/6/2020).
Judju menyebut, ada 15 pertanyaan
yang dilayangkan penyidik terhadap para saksi pelapor. Dalam pemeriksaan itu,
ia mengklaim bahwa pihaknya sangatlah kooperatif. “Ada 15 pertanyaan (dari
penyidik),†ungkapnya.
Bareskrim memulai penyelidikan
terhadap laporan itu pada akhir Mei 2020. Penyelidikan itu dimulai dengan
meminta keterangan Abu Janda sebagai saksi.
IKAMI melaporkan Abu Janda karena
diduga telah melakukan ujaran kebencian lewat media sosial dengan menyebut
bahwa teroris punya agama. Agama itu, kata Abu Janda, adalah Islam.