PROKALTENG.CO– Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka diprediksi akan bersaing ketat di Jawa Barat (Jabar). Pasalnya, paslon nomor urut satu dan dua itu sama-sama memiliki basis suara yang solid dan kuat di Jabar.
Terlebih lagi, Prabowo-Gibran telah menunjuk Ridwan Kamil sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) khusus pemenangan di Jabar.
Demikian analisa pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga kepada Pojoksatu.id melalui keterangannya, Minggu (26/11/2023).
“Kehadiran Ridwan Kamil di TKD akan menambah kepercayaan masyarakat, Anies-Cak Imin akan bersaing ketat dengan Prabowo,” ujarnya.
Jamiludin melihat penunjukan mantan Gubernur Jabar itu akan berpengaruh besar terhadap perolehan suara Prabowo-Gibran di bumi Pasundan itu.
“Pengaruhnya akan besar, karena Ridwan Kamil termasuk orang berpengaruh di masyarakat Jawa Barat,” tutur dia.
Untuk diketahui, Ridwan Kamil dipercayakan sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat (Jabar) untuk pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Ridwan Kamil pun mengungkap starteginya untuk menangkan Prabowo-Gibran di Jabar. Dia mengatakan, caranya adalah dengan silaturahmi ketuk pintu dan menyentuh hati masyarakat.
“Orang Jawa Barat senang dijabat tangannya, diketuk pintunya. Orang Jawa Barat harus disentuh hatinya dengan silaturahmi,” kata Ridwan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023) malam.
Pria akrab dipanggil Kang Emil itu mengatakan, akan memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 melalui cara khas orang Jawa Barat, yakni dengan silaturahmi.
Menurut dia, hal tersebut merupakan cara yang murah, tapi sejatinya butuh upaya ekstra.
“Kita harus menang dengan cara yang khas Jawa Barat, yaitu silaturahmi. Murah, tapi melelahkan. Makanya, saya doakan semuanya sehat walafiat,” ucapnya.
Ia pun menekankan cara kampanye untuk memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Barat adalah dengan kebaikan, tidak menjelek-jelekan paslon pilpres 2024 lainnya.
“Dan saya sudah titipkan, Pak Prabowo di Jawa Barat, kita kampanye kebaikan, tidak boleh menjelekkan paslon-paslon lain,” lanjut Kang Emil.
Dia mengatakan, cara berkampanye yang baik akan melahirkan keberkahan. Justu, cara yang buruk nantinya malah melahirkan keburukan.
Oleh karena itu, politisi Partai Golkar itu menegaskan politik 2024 harus menebar kebaikan.
“Cara yang baik akan melahirkan keberkahan, cara yang buruk akan melahirkan kemudharatan,” imbuh Kang Emil.
“Jadi, TKD memerintahkan, fastabiqul khairat campaign, berlomba-lomba dalam kebaikan,” tuturnya. (pojoksatu/jpg)