30.6 C
Jakarta
Friday, October 31, 2025

Gubernur Kalteng Tekankan Peran Guru Sejarah dalam Menanamkan Nilai Kebangsaan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Darliansjah, menekankan pentingnya peran guru sejarah sebagai penanam nilai kebangsaan dan pembentuk karakter generasi muda.

Hal tersebut disampaikan saat membuka Seminar Nasional dan Simposium Nasional Guru Sejarah Indonesia VII Tahun 2025 di Aula Hotel Neo, Palangka Raya, Kamis (30/10/2025).

Kegiatan yang digelar Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) itu mengusung tema “Semarak Sejarah dan Budaya Sebagai Jembatan Menuju Indonesia Emas.”

“Sejarah menanamkan nilai luhur para pendiri bangsa, membangkitkan semangat gotong royong dan nasionalisme, serta mengajarkan kita untuk mengambil pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan generasi terdahulu,” ujar Darliansjah.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Dukung Penguatan SDM Melalui Sektor Pendidikan

Ia menegaskan, setiap kebijakan dan keputusan pembangunan di daerah harus berakar pada identitas serta kearifan lokal masyarakat setempat.

“Kebijakan pembangunan hendaknya berpijak pada nilai dan jati diri daerah, karena di sanalah letak kekuatan karakter bangsa,” tambahnya.

Menurutnya, guru sejarah memiliki peran strategis dalam menjaga kesinambungan nilai-nilai kebangsaan agar tidak tergerus oleh arus modernisasi.

“Guru sejarah berperan menanamkan kesadaran sejarah agar generasi muda tidak kehilangan arah dan tetap menghargai jati diri bangsa di tengah derasnya perubahan zaman,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pelestarian sejarah dan budaya lokal sebagai bagian integral dari pembentukan karakter bangsa.

“Melestarikan sejarah dan budaya lokal berarti menjaga akar moral bangsa. Nilai-nilai lokal seperti Huma Betang adalah fondasi yang relevan untuk menjawab tantangan zaman modern,” tuturnya.

Baca Juga :  Parade Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi Kalteng Kembali Digelar

Darliansjah juga menegaskan, filosofi Huma Betang mencerminkan nilai-nilai persatuan dan toleransi yang perlu terus diwariskan kepada generasi muda.

“Kearifan lokal Huma Betang adalah rumah persatuan. Di dalamnya terkandung nilai toleransi, kerukunan antarumat beragama, dan semangat gotong royong yang diwariskan para leluhur,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus AGSI Provinsi Kalteng beserta pengurus kabupaten/kota se-Kalteng.

“Pelantikan pengurus AGSI diharapkan memperkuat peran organisasi di daerah, sekaligus membangun sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintah dalam mengembangkan pembelajaran sejarah,” pungkasnya.(mmckalteng)

 

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Darliansjah, menekankan pentingnya peran guru sejarah sebagai penanam nilai kebangsaan dan pembentuk karakter generasi muda.

Hal tersebut disampaikan saat membuka Seminar Nasional dan Simposium Nasional Guru Sejarah Indonesia VII Tahun 2025 di Aula Hotel Neo, Palangka Raya, Kamis (30/10/2025).

Kegiatan yang digelar Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) itu mengusung tema “Semarak Sejarah dan Budaya Sebagai Jembatan Menuju Indonesia Emas.”

“Sejarah menanamkan nilai luhur para pendiri bangsa, membangkitkan semangat gotong royong dan nasionalisme, serta mengajarkan kita untuk mengambil pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan generasi terdahulu,” ujar Darliansjah.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Dukung Penguatan SDM Melalui Sektor Pendidikan

Ia menegaskan, setiap kebijakan dan keputusan pembangunan di daerah harus berakar pada identitas serta kearifan lokal masyarakat setempat.

“Kebijakan pembangunan hendaknya berpijak pada nilai dan jati diri daerah, karena di sanalah letak kekuatan karakter bangsa,” tambahnya.

Menurutnya, guru sejarah memiliki peran strategis dalam menjaga kesinambungan nilai-nilai kebangsaan agar tidak tergerus oleh arus modernisasi.

“Guru sejarah berperan menanamkan kesadaran sejarah agar generasi muda tidak kehilangan arah dan tetap menghargai jati diri bangsa di tengah derasnya perubahan zaman,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pelestarian sejarah dan budaya lokal sebagai bagian integral dari pembentukan karakter bangsa.

“Melestarikan sejarah dan budaya lokal berarti menjaga akar moral bangsa. Nilai-nilai lokal seperti Huma Betang adalah fondasi yang relevan untuk menjawab tantangan zaman modern,” tuturnya.

Baca Juga :  Parade Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi Kalteng Kembali Digelar

Darliansjah juga menegaskan, filosofi Huma Betang mencerminkan nilai-nilai persatuan dan toleransi yang perlu terus diwariskan kepada generasi muda.

“Kearifan lokal Huma Betang adalah rumah persatuan. Di dalamnya terkandung nilai toleransi, kerukunan antarumat beragama, dan semangat gotong royong yang diwariskan para leluhur,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus AGSI Provinsi Kalteng beserta pengurus kabupaten/kota se-Kalteng.

“Pelantikan pengurus AGSI diharapkan memperkuat peran organisasi di daerah, sekaligus membangun sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintah dalam mengembangkan pembelajaran sejarah,” pungkasnya.(mmckalteng)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru