26.2 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

256 Desa di Kalteng Masih Belum Terjangkau Jaringan Komunikasi

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Dengan luas yang satu setengah kali Pulau Jawa, membuat
seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) belum
bisa terjangkau jaringan telekomunikasi. Masih banyak blank
spot atau tidak ada sinyal

telekomunikasi.

Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Kalteng dalam hal ini Dinas Komunikasi, Informatika,
Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng sudah mengajukan 40 titik
blank spot tersebut, tetapi masih terealisasi delapan titik di Kabupaten
Seruyan.

Pelaksana Tugas
(Plt) Kepala Diskominfosantik Kalteng Agus Siswadi mengatakan, dengan
direalisasikannya delapan titik wilayah blank spot di Seruyan ini, maka pada
2021 mendatang Seruyan akan merdeka sinyal.

“Berdasarkan
data, ada sebanyak 256 desa se-Kalteng yang masih tidak ada sinyal komunikasi
atau blank spot, tetapi pada 2021 mendatang untuk Seruyan sudah merdeka
sinyal,” katanya saat diwawancarai di Diskominfosantik Kalteng, belum lama ini.

Baca Juga :  Pelaksanaan PTM di Kalteng Menunggu Instruksi Gubernur

Diungkapkannya,
secara bertahap kebutuhan Base Transceiver Station (BTS) atau stasiun pemancar
telah dipenuhi oleh pemerintah pusat melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi
dan Informasi (BAKTI) Kominfo, namun hal itu juga sesuai usulan daerah. Dalam
hal ini, Diskominfosanti Kalteng hanya memiliki kewenangan untuk mengusulkan
daerah-daerah yang blank spot.

“Tetapi, BAKTI
Kominfo saat ini fokus mengembangkan infrastruktur dan ekosistem TIK di wilayah
dengan status 3T, yakni tertinggal, terdepan dan terluar,” ungkapnya kepada
media.

Dijelaskannya,
meski di Kalteng ini masih ada 256 desa se-Kalteng yang masih tidak ada sinyal,
tetapi konsentrasi BAKTI Kominfo nyelesaikan 3T terlebih dahulu. Kebetulan,
lanjut dia, Seruyan masuk pada kriteria 3T tersebut, sehingga menjadi
konsentrasi pemenuhan sinyal.

Baca Juga :  Mayarakat Harus Tingkatkan Kewaspadaan Cegah Bencana Karhutka

“Kami sudah
melakukan tinjauan lapangan untuk pembangunan BTS, selanjutnya bulan depan akan
mulai dibangun stasiun pemancar di delapan lokasi blank spot di Seruyan,”
jelasnya.

Sementara itu,
masih banyaknya daerah-daerah lain di Kalteng yang masih blank spot, sebagai
solusi jangka pendek, pihaknya memfasilitasi dengan memasang Satelit Mangoes
Sky.

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Dengan luas yang satu setengah kali Pulau Jawa, membuat
seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) belum
bisa terjangkau jaringan telekomunikasi. Masih banyak blank
spot atau tidak ada sinyal

telekomunikasi.

Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Kalteng dalam hal ini Dinas Komunikasi, Informatika,
Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng sudah mengajukan 40 titik
blank spot tersebut, tetapi masih terealisasi delapan titik di Kabupaten
Seruyan.

Pelaksana Tugas
(Plt) Kepala Diskominfosantik Kalteng Agus Siswadi mengatakan, dengan
direalisasikannya delapan titik wilayah blank spot di Seruyan ini, maka pada
2021 mendatang Seruyan akan merdeka sinyal.

“Berdasarkan
data, ada sebanyak 256 desa se-Kalteng yang masih tidak ada sinyal komunikasi
atau blank spot, tetapi pada 2021 mendatang untuk Seruyan sudah merdeka
sinyal,” katanya saat diwawancarai di Diskominfosantik Kalteng, belum lama ini.

Baca Juga :  Pelaksanaan PTM di Kalteng Menunggu Instruksi Gubernur

Diungkapkannya,
secara bertahap kebutuhan Base Transceiver Station (BTS) atau stasiun pemancar
telah dipenuhi oleh pemerintah pusat melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi
dan Informasi (BAKTI) Kominfo, namun hal itu juga sesuai usulan daerah. Dalam
hal ini, Diskominfosanti Kalteng hanya memiliki kewenangan untuk mengusulkan
daerah-daerah yang blank spot.

“Tetapi, BAKTI
Kominfo saat ini fokus mengembangkan infrastruktur dan ekosistem TIK di wilayah
dengan status 3T, yakni tertinggal, terdepan dan terluar,” ungkapnya kepada
media.

Dijelaskannya,
meski di Kalteng ini masih ada 256 desa se-Kalteng yang masih tidak ada sinyal,
tetapi konsentrasi BAKTI Kominfo nyelesaikan 3T terlebih dahulu. Kebetulan,
lanjut dia, Seruyan masuk pada kriteria 3T tersebut, sehingga menjadi
konsentrasi pemenuhan sinyal.

Baca Juga :  Mayarakat Harus Tingkatkan Kewaspadaan Cegah Bencana Karhutka

“Kami sudah
melakukan tinjauan lapangan untuk pembangunan BTS, selanjutnya bulan depan akan
mulai dibangun stasiun pemancar di delapan lokasi blank spot di Seruyan,”
jelasnya.

Sementara itu,
masih banyaknya daerah-daerah lain di Kalteng yang masih blank spot, sebagai
solusi jangka pendek, pihaknya memfasilitasi dengan memasang Satelit Mangoes
Sky.

Terpopuler

Artikel Terbaru