PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap ikan asin yang mengandung formalin. Langkah ini diambil untuk mencegah dampak buruk bahan kimia tersebut terhadap kesehatan.
Kepala Dislutkan Kalteng, H. Darliansjah, menjelaskan bahwa ikan asin berformalin memiliki ciri-ciri khusus yang mudah dikenali.
“Daya tahannya sangat lama, bisa berbulan-bulan tanpa berubah bentuk. Selain itu, ikan ini biasanya tidak dihinggapi lalat atau serangga,” ungkapnya, Sabtu (30/11).
Ia juga menambahkan bahwa ikan berformalin cenderung kehilangan aroma khas ikan asin alami. “Bau sedapnya berkurang atau bahkan hilang. Secara visual, ikan berformalin terlihat bersih, warnanya lebih terang, tetapi teksturnya alot dan sulit hancur. Ini berbeda dengan ikan asin alami yang cenderung rapuh,” jelas Darliansjah.
Darliansjah menegaskan, konsumsi ikan asin berformalin dapat membahayakan kesehatan.
“Gejala awalnya bisa berupa pusing, iritasi tenggorokan, dan sensasi terbakar. Jika terus dikonsumsi, formalin dapat menyebabkan mual, gangguan pencernaan, sesak napas, hingga mata berair,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih teliti saat membeli ikan asin dan memilih produk dari penjual yang terpercaya. Langkah ini, menurutnya, penting untuk melindungi kesehatan keluarga.
Dislutkan Kalteng juga akan terus mengawasi peredaran ikan asin di pasar guna memastikan produk yang beredar bebas dari bahan kimia berbahaya. (hfz)