25.1 C
Jakarta
Thursday, October 30, 2025

Program Kuliah Gratis Kalteng Sukses Terealisasi, 3.060 Mahasiswa Terima Bantuan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Program kuliah gratis bagi mahasiswa asal Kalimantan Tengah (Kalteng) yang digulirkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng berjalan sukses.

Pada tahun 2025, tercatat sebanyak 3.060 mahasiswa telah menerima bantuan dengan total dana yang disalurkan mencapai sekitar Rp15,3 miliar.

Setiap penerima mendapatkan bantuan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp5 juta untuk dua semester.

Plt Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo melalui Ketua Tim Penyusunan Program, Andri, menjelaskan bahwa program ini merupakan lanjutan dari pelaksanaan tahun 2024. Bantuan tersebut sepenuhnya digunakan untuk menutup biaya UKT di berbagai perguruan tinggi.

“Dana itu tidak masuk ke rekening mahasiswa, tetapi langsung disalurkan ke universitas untuk membayarkan UKT mereka selama dua semester. Jadi mahasiswa bisa fokus belajar tanpa memikirkan biaya kuliah,” ujarnya, dilansir dari Kalteng Pos, Selasa (28/10).

Baca Juga :  Gubernur Agustiar Ajak KNPI Berkolaborasi Memajukan Pembangunan Kalteng

Ia menambahkan, awalnya program ini menargetkan 10.000 penerima, namun realisasi tahun ini baru mencapai 3.060 mahasiswa. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adanya aturan larangan menerima bantuan ganda dari program serupa.

“Banyak mahasiswa yang sudah menerima bantuan lain, baik dari pemerintah pusat, daerah asal, maupun beasiswa perusahaan. Karena ada larangan menerima bantuan sejenis, mereka tidak bisa mengajukan program kuliah gratis ini,” jelasnya.

Selain itu, proses verifikasi dan seleksi penerima dilakukan langsung oleh pihak perguruan tinggi untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

“Kampus yang menyeleksi berdasarkan data mahasiswa tidak mampu, terutama dari daerah pedalaman dan keluarga kurang mampu,” tambahnya.

Andri juga menerangkan, penganggaran program dilakukan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kalteng, sedangkan koordinasi dan komunikasi dengan universitas dilakukan oleh Disdik Kalteng.

Baca Juga :  Dorong Industri Sawit Ramah Anak untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Ke depan, program ini akan terus dilanjutkan dengan sejumlah penyesuaian, terutama untuk mendukung program unggulan Gubernur ‘Huma Betang Sejahtera’ melalui gerakan Satu Rumah Satu Sarjana.

“Untuk tahun 2026, arah program masih sama, tapi prioritasnya lebih ditekankan pada mahasiswa dari desa atau daerah pedalaman, keluarga tidak mampu, serta mereka yang belum memiliki sarjana dalam keluarganya,” ujarnya.

Ia berharap, bantuan pendidikan ini dapat meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Kalimantan Tengah, khususnya bagi masyarakat di daerah terpencil.

“Harapan kami, tidak ada lagi anak Kalteng yang gagal kuliah karena alasan biaya. Pemerintah sudah hadir, tinggal semangat mereka untuk menyelesaikan pendidikan dan membawa perubahan bagi keluarganya,” pungkasnya. (*rif/uni/kpg)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Program kuliah gratis bagi mahasiswa asal Kalimantan Tengah (Kalteng) yang digulirkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng berjalan sukses.

Pada tahun 2025, tercatat sebanyak 3.060 mahasiswa telah menerima bantuan dengan total dana yang disalurkan mencapai sekitar Rp15,3 miliar.

Setiap penerima mendapatkan bantuan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp5 juta untuk dua semester.

Plt Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo melalui Ketua Tim Penyusunan Program, Andri, menjelaskan bahwa program ini merupakan lanjutan dari pelaksanaan tahun 2024. Bantuan tersebut sepenuhnya digunakan untuk menutup biaya UKT di berbagai perguruan tinggi.

“Dana itu tidak masuk ke rekening mahasiswa, tetapi langsung disalurkan ke universitas untuk membayarkan UKT mereka selama dua semester. Jadi mahasiswa bisa fokus belajar tanpa memikirkan biaya kuliah,” ujarnya, dilansir dari Kalteng Pos, Selasa (28/10).

Baca Juga :  Gubernur Agustiar Ajak KNPI Berkolaborasi Memajukan Pembangunan Kalteng

Ia menambahkan, awalnya program ini menargetkan 10.000 penerima, namun realisasi tahun ini baru mencapai 3.060 mahasiswa. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adanya aturan larangan menerima bantuan ganda dari program serupa.

“Banyak mahasiswa yang sudah menerima bantuan lain, baik dari pemerintah pusat, daerah asal, maupun beasiswa perusahaan. Karena ada larangan menerima bantuan sejenis, mereka tidak bisa mengajukan program kuliah gratis ini,” jelasnya.

Selain itu, proses verifikasi dan seleksi penerima dilakukan langsung oleh pihak perguruan tinggi untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

“Kampus yang menyeleksi berdasarkan data mahasiswa tidak mampu, terutama dari daerah pedalaman dan keluarga kurang mampu,” tambahnya.

Andri juga menerangkan, penganggaran program dilakukan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kalteng, sedangkan koordinasi dan komunikasi dengan universitas dilakukan oleh Disdik Kalteng.

Baca Juga :  Dorong Industri Sawit Ramah Anak untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Ke depan, program ini akan terus dilanjutkan dengan sejumlah penyesuaian, terutama untuk mendukung program unggulan Gubernur ‘Huma Betang Sejahtera’ melalui gerakan Satu Rumah Satu Sarjana.

“Untuk tahun 2026, arah program masih sama, tapi prioritasnya lebih ditekankan pada mahasiswa dari desa atau daerah pedalaman, keluarga tidak mampu, serta mereka yang belum memiliki sarjana dalam keluarganya,” ujarnya.

Ia berharap, bantuan pendidikan ini dapat meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Kalimantan Tengah, khususnya bagi masyarakat di daerah terpencil.

“Harapan kami, tidak ada lagi anak Kalteng yang gagal kuliah karena alasan biaya. Pemerintah sudah hadir, tinggal semangat mereka untuk menyelesaikan pendidikan dan membawa perubahan bagi keluarganya,” pungkasnya. (*rif/uni/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru