PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus mematangkan implementasi program unggulan Kartu Huma Betang, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 2026. Inisiatif ini disiapkan sebagai instrumen bantuan sosial terintegrasi berbasis data nasional, sekaligus bentuk transformasi layanan publik yang inklusif.
Kepala Dinas Sosial Kalteng, Eddy Karusman, menjelaskan bahwa penyempurnaan data calon penerima masih berlangsung. Data tersebut bersumber dari Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) dan akan menjadi dasar dalam penyaluran delapan jenis bantuan yang terhimpun dalam satu kartu.
“Program tersebut sesuai dengan janji Kartu Huma Betang yang disampaikan Bapak Gubernur H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, karena dalam kartu tersebut disiapkan sejumlah bantuan yang terintegrasi,” jelas Eddy kepada media.
Ia menambahkan, proses verifikasi ditujukan agar penyaluran tepat sasaran dan menjangkau seluruh masyarakat sesuai kategori. Persiapan teknis dan kelembagaan dilakukan agar program berjalan efektif saat diluncurkan tahun depan.
Sementara itu, Wakil Gubernur H. Edy Pratowo menyebut Kartu Huma Betang sebagai strategi besar daerah dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat dengan pendekatan nilai-nilai lokal.
“Program ini bukan hanya simbol, tetapi akan menjadi alat bantu nyata bagi masyarakat dalam mengakses berbagai layanan sosial dan ekonomi. Ini bagian dari transformasi menuju Kalimantan Tengah yang lebih maju dan berdaya saing,” tegasnya.
Ia menjelaskan, peluncuran belum bisa dilakukan tahun ini lantaran struktur anggaran 2025 telah terkunci sejak 2022. Oleh karena itu, Pemprov Kalteng memilih fokus pada persiapan menyeluruh agar implementasi berjalan maksimal di tahun anggaran 2026.
“Kami minta bupati dan wali kota mulai sekarang mempersiapkan daerahnya. Jangan sampai nanti program ini hanya formalitas tanpa kesiapan. Kita ingin pelaksanaannya benar-benar berdampak,” ujarnya.
Lebih dari sekadar program sosial, Kartu Huma Betang diharapkan menjadi bagian penting dari arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Program ini juga merupakan pengejawantahan visi Kalteng Berkah dan Maju, dengan mengedepankan integrasi sosial-ekonomi berbasis budaya.
Edy menekankan pentingnya sinergi dengan kebijakan nasional seperti Program Strategis Indonesia (PSI) dan Asta Cita Presiden. Ia mengingatkan agar semua pihak menjaga agar Kartu Huma Betang tak sekadar wacana di media, tetapi menjadi tonggak perubahan nyata di Kalimantan Tengah.
“Jangan sampai program ini hanya ramai di media, tapi minim dampak di lapangan. Kita ingin Kartu Huma Betang betul-betul menjadi tonggak perubahan nyata di Kalimantan Tengah,” pungkasnya. (kpg)