29 C
Jakarta
Monday, June 30, 2025

Tekan Angka Stunting 20,6 Persen, Pemprov Kalteng Dorong Aksi Konvergensi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus memperkuat langkah nyata dalam percepatan penurunan stunting.

Mewakili Wakil Gubernur Kalteng selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekeubang) Yuas Elko secara resmi membuka kegiatan Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 di Hotel Aurila, Palangka Raya, Senin (30/6/2025).

Saat membacakan sambutan wagub, Sahli Gubernur Ekeubang Yuas Elko menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini dapat memperkuat semangat semua pihak terkait. Khususnya pemerintah kabupaten/kota yang menjadi objek penilaian kinerja aksi konvergensi penurunan stunting, dalam rangka mendorong pengentasan stunting di Kalteng.

Baca Juga :  Gelar Sertijab, Agustiar-Edy Siap Lanjutkan Estafet Kepemimpinan Kalteng

Menurutnya, stunting masih menjadi persoalan serius dan ancaman di semua level pemerintahan yang berdampak pada kemampuan daya saing bangsa. Karena itu, selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) RI serta sesuai dengan visi misi gubernur dan wagub Kalteng, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk bersama-sama mendukung pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

“Intervensi spesifik maupun intervensi sensitif harus diarahkan agar dapat berjalan secara konvergen di semua level pemerintahan. Percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan secara bersama-sama dengan sasaran kelompok prioritas untuk mencegah terjadinya kasus stunting,” ujarnya.

Untuk diketahui, capaian prevalensi stunting Kalteng menunjukkan progres bagus. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, prevalensi stunting Kalteng sebesar 23,5%. Angka tersebut turun 1,4% menjadi 22,1% pada tahun 2024 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Baca Juga :  Disdik Kalteng Dorong Pemerataan Pendidikan Lewat Teknologi dan Inovasi Digital

“Namun, hal tersebut jangan sampai membuat kita lengah karena target prevalensi stunting Kalimantan Tengah tahun 2025 lebih tinggi, yaitu 20,6%,” imbuh Sahli Ekeubang.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus memperkuat langkah nyata dalam percepatan penurunan stunting.

Mewakili Wakil Gubernur Kalteng selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekeubang) Yuas Elko secara resmi membuka kegiatan Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 di Hotel Aurila, Palangka Raya, Senin (30/6/2025).

Saat membacakan sambutan wagub, Sahli Gubernur Ekeubang Yuas Elko menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini dapat memperkuat semangat semua pihak terkait. Khususnya pemerintah kabupaten/kota yang menjadi objek penilaian kinerja aksi konvergensi penurunan stunting, dalam rangka mendorong pengentasan stunting di Kalteng.

Baca Juga :  Gelar Sertijab, Agustiar-Edy Siap Lanjutkan Estafet Kepemimpinan Kalteng

Menurutnya, stunting masih menjadi persoalan serius dan ancaman di semua level pemerintahan yang berdampak pada kemampuan daya saing bangsa. Karena itu, selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) RI serta sesuai dengan visi misi gubernur dan wagub Kalteng, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk bersama-sama mendukung pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

“Intervensi spesifik maupun intervensi sensitif harus diarahkan agar dapat berjalan secara konvergen di semua level pemerintahan. Percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan secara bersama-sama dengan sasaran kelompok prioritas untuk mencegah terjadinya kasus stunting,” ujarnya.

Untuk diketahui, capaian prevalensi stunting Kalteng menunjukkan progres bagus. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, prevalensi stunting Kalteng sebesar 23,5%. Angka tersebut turun 1,4% menjadi 22,1% pada tahun 2024 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Baca Juga :  Disdik Kalteng Dorong Pemerataan Pendidikan Lewat Teknologi dan Inovasi Digital

“Namun, hal tersebut jangan sampai membuat kita lengah karena target prevalensi stunting Kalimantan Tengah tahun 2025 lebih tinggi, yaitu 20,6%,” imbuh Sahli Ekeubang.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/