29.7 C
Jakarta
Sunday, June 29, 2025

Program Tanam Lombok Langkah Strategis Menciptakan Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya mengatasi dua tantangan besar yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat, yakni inflasi dan stunting.

Penanganan keduanya dinilai tak bisa dilakukan secara terpisah, melainkan membutuhkan pendekatan yang kolaboratif dan menyentuh hingga ke tingkat rumah tangga.

Sebagai wujud dukungan terhadap gerakan ini, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kalteng, Sunarti, mewakili Gubernur, menghadiri kegiatan Sosialisasi Tanam Lombok Bebas Inflasi, Stop Stunting yang diselenggarakan Lembaga Perempuan Dayak Provinsi Kalteng. Kegiatan berlangsung di Kebun Buah Asi Petuk Bukit, Palangka Raya, Sabtu  (28/6/2025).

Dalam sambutan tertulis Gubernur Kalteng yang dibacakan Sunarti, disampaikan bahwa program tanam lombok merupakan salah satu langkah strategis dalam menciptakan ketahanan pangan keluarga dan pengendalian inflasi di daerah.

Baca Juga :  Meningkatkan Akses Listrik Lewat Program Bantuan Pasang Baru

“Inflasi, terutama dari komoditas pangan seperti cabai, sangat memengaruhi daya beli masyarakat. Di sisi lain, stunting yang disebabkan kurangnya asupan gizi, menjadi ancaman serius bagi kualitas generasi masa depan,” ujarnya.

Cabai atau lombok, lanjut Sunarti. Merupakan komoditas yang kerap memicu lonjakan harga. Dengan mendorong masyarakat untuk menanam cabai sendiri di pekarangan, Pemprov berharap masyarakat bisa lebih mandiri dalam penyediaan kebutuhan dapur sekaligus menstabilkan harga pasar.

“Dengan menanam lombok secara mandiri, kita kurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah dan sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa kemandirian pangan rumah tangga berkaitan erat dengan penurunan angka stunting. Akses langsung terhadap sayuran dan rempah segar akan mendorong keluarga memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang.

Baca Juga :  PUPR dan Balai Jalan Langsung Tangani Jalan Rusak Akibat Banjir

“Ini adalah bentuk gotong royong yang konkret. Tidak hanya sekadar menanam, tapi juga menciptakan dampak gizi yang nyata bagi anak-anak kita,” kata Sunarti.

Atas nama Pemerintah Provinsi Kalteng, ia mengapresiasi Lembaga Perempuan Dayak yang telah menggagas kegiatan ini dan mendorong perempuan Kalteng menjadi pelopor perubahan.

“Saya berharap seluruh peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, menggerakkan masyarakat untuk peduli pada ketahanan pangan dan kesehatan keluarga,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Lembaga Perempuan Dayak Nasional, Nyelong Inga Simon, beserta jajaran pengurus lainnya. (hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya mengatasi dua tantangan besar yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat, yakni inflasi dan stunting.

Penanganan keduanya dinilai tak bisa dilakukan secara terpisah, melainkan membutuhkan pendekatan yang kolaboratif dan menyentuh hingga ke tingkat rumah tangga.

Sebagai wujud dukungan terhadap gerakan ini, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kalteng, Sunarti, mewakili Gubernur, menghadiri kegiatan Sosialisasi Tanam Lombok Bebas Inflasi, Stop Stunting yang diselenggarakan Lembaga Perempuan Dayak Provinsi Kalteng. Kegiatan berlangsung di Kebun Buah Asi Petuk Bukit, Palangka Raya, Sabtu  (28/6/2025).

Dalam sambutan tertulis Gubernur Kalteng yang dibacakan Sunarti, disampaikan bahwa program tanam lombok merupakan salah satu langkah strategis dalam menciptakan ketahanan pangan keluarga dan pengendalian inflasi di daerah.

Baca Juga :  Meningkatkan Akses Listrik Lewat Program Bantuan Pasang Baru

“Inflasi, terutama dari komoditas pangan seperti cabai, sangat memengaruhi daya beli masyarakat. Di sisi lain, stunting yang disebabkan kurangnya asupan gizi, menjadi ancaman serius bagi kualitas generasi masa depan,” ujarnya.

Cabai atau lombok, lanjut Sunarti. Merupakan komoditas yang kerap memicu lonjakan harga. Dengan mendorong masyarakat untuk menanam cabai sendiri di pekarangan, Pemprov berharap masyarakat bisa lebih mandiri dalam penyediaan kebutuhan dapur sekaligus menstabilkan harga pasar.

“Dengan menanam lombok secara mandiri, kita kurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah dan sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa kemandirian pangan rumah tangga berkaitan erat dengan penurunan angka stunting. Akses langsung terhadap sayuran dan rempah segar akan mendorong keluarga memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang.

Baca Juga :  PUPR dan Balai Jalan Langsung Tangani Jalan Rusak Akibat Banjir

“Ini adalah bentuk gotong royong yang konkret. Tidak hanya sekadar menanam, tapi juga menciptakan dampak gizi yang nyata bagi anak-anak kita,” kata Sunarti.

Atas nama Pemerintah Provinsi Kalteng, ia mengapresiasi Lembaga Perempuan Dayak yang telah menggagas kegiatan ini dan mendorong perempuan Kalteng menjadi pelopor perubahan.

“Saya berharap seluruh peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, menggerakkan masyarakat untuk peduli pada ketahanan pangan dan kesehatan keluarga,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Lembaga Perempuan Dayak Nasional, Nyelong Inga Simon, beserta jajaran pengurus lainnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/