PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Peringatan Hari Sumpah pemuda ke 97 Tahun 2025, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Tengah (Kalteng) Rizky R Badjuri mengajak para pemuda untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut aktif sebagai pelaku dan inovator dalam pengembangan perkebunan berkelanjutan.
“Pemuda adalah energi perubahan. Sektor perkebunan memerlukan sentuhan semangat muda yang kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” ujar Rizky, Selasa (28/10/2025).
Menurut Rizky, sektor perkebunan di Kalteng menyimpan potensi besar yang bisa digarap generasi muda, mulai dari pengolahan hasil, diversifikasi produk turunan, hingga pengembangan wirausaha berbasis teknologi hijau.
“Kita ingin melihat anak-anak muda Kalteng tidak hanya bekerja di perkebunan, tapi juga menjadi wirausahawan yang mengolah hasil perkebunan menjadi produk bernilai tambah tinggi,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya saat ini tengah mendorong berbagai program yang membuka ruang bagi keterlibatan generasi muda, termasuk pelatihan digitalisasi perkebunan, pelatihan tenaga kerja sektor sawit, serta penggunaan aplikasi dayakerja.id yang mempertemukan perusahaan dengan tenaga kerja lokal.
“Melalui platform seperti dayakerja.id, kami berharap pemuda lokal bisa lebih mudah mendapat akses pekerjaan di sektor perkebunan, sesuai kompetensi dan potensi wilayahnya,” jelas Rizky.
Momentum Hari Sumpah Pemuda, lanjut Rizky, juga menjadi refleksi bagi para pemuda Kalteng untuk memperkuat rasa cinta terhadap tanah kelahiran dan berkontribusi nyata pada pembangunan daerah.
“Sumpah Pemuda mengajarkan kita tentang persatuan dan tekad untuk memajukan bangsa. Di era sekarang, semangat itu bisa diwujudkan dengan bekerja nyata, berinovasi, dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam, termasuk di sektor perkebunan,” tegasnya.
Rizky juga menilai bahwa regenerasi tenaga kerja di sektor perkebunan merupakan tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Banyak generasi muda yang enggan terjun ke sektor ini karena menganggapnya tradisional, padahal peluang modernisasi dan digitalisasi sangat terbuka lebar.
“Dengan teknologi pertanian presisi, sistem informasi perkebunan, dan pengolahan digital hasil panen, sektor ini justru bisa menjadi lapangan kerja masa depan bagi pemuda,” ujarnya.
Ia menutup dengan pesan optimistis bahwa semangat Sumpah Pemuda harus menjadi bahan bakar untuk mewujudkan perkebunan Kalteng yang mandiri, produktif, dan ramah lingkungan.
“Kalau dulu para pemuda bersatu memperjuangkan kemerdekaan, maka kini saatnya kita bersatu membangun kemandirian ekonomi bangsa lewat kerja keras dan inovasi,” pungkasnya. (hfz)
