PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Untuk mewujudkan ketersediaan data yang berkualitas dan terintegrasi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, mengungkapkan pentingnya Forum Satu Data Indonesia Tingkat Provinsi Kalteng.
Forum ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia dan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 19 Tahun 2022 tentang Satu Data Indonesia Tingkat Daerah.
Leonard menjelaskan bahwa forum ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan data perencanaan pembangunan daerah. Dalam prosesnya, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilalui, dimulai dengan dentifikasi Kebutuhan Data Daerah.
Tahap ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan perencanaan pembangunan daerah dan dikoordinir oleh Bappedalitbang, yang melibatkan pembina data, walidata, serta produsen data.
Setelah tahap identifikasi, tahap selanjutnya adalah Pengumpulan Data, yang dilakukan oleh produsen data dan dikoordinir oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) sebagai walidata. Proses ini penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan dan standar yang telah ditetapkan.
Kemudian, dilakukan tahap Pengisian Data, yang kembali melibatkan produsen data dan dikoordinir oleh Diskominfosantik. Data yang telah diisi selanjutnya akan melalui tahap Pemeriksaan, yang dilakukan oleh Bappedalitbang dan Diskominfosantik sebagai walidata, serta melibatkan produsen data untuk memastikan akurasi dan kualitas data yang dihasilkan.
Leonard S. Ampung menegaskan bahwa kolaborasi antara semua pihak yang terlibat sangat penting dalam memastikan keberhasilan Forum Satu Data Indonesia. Dengan adanya pengelolaan data yang baik, diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam perencanaan pembangunan daerah.
“Dengan forum ini, kami berharap Kalteng memiliki data yang lebih akurat dan terintegrasi, sehingga bisa menjadi dasar yang kuat dalam perencanaan pembangunan yang lebih berkualitas,” pungkas Leonard. (tim)