34.1 C
Jakarta
Monday, July 28, 2025

BAPPERIDA Kalteng Tegaskan Komitmen Pelestarian Lingkungan Melalui Strategi Jangka Panjang

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kalimantan Tengah menegaskan komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Hal itu ditandai dengan digelarnya Kick Off Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati Provinsi Kalimantan Tengah di Aquarius Hotel, Palangka Raya, Kamis (24/7).

Kegiatan ini menjadi langkah awal BAPPERIDA dalam menyusun strategi pelestarian berbasis data hayati daerah.

“Kegiatan ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025-2045. Tema pembangunan kewilayahan Pulau Kalimantan untuk Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai Lumbung Pangan Nasional dan Pusat Konservasi Internasional,” kata Kepala BAPPERIDA Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT dalam sambutannya.

Menurut Leonard yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, penetapan Kalimantan Tengah sebagai Lumbung Pangan Nasional dan Pusat Konservasi Internasional merupakan amanat penting dalam UU RPJPN 2025–2045.

Baca Juga :  Dislutkan Kalteng dan Fisipol UMPR Jajaki Kerja Sama Pengembangan SDM

“Ditetapkannya Kalimantan Tengah sebagai Pusat Konservasi Internasional, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Provinsi Kalimantan Tengah. Di pundak kita diletakkan tanggung jawab besar untuk tetap menjaga kelestarian sumber daya hayati kita. Namun pada saat yang sama, Kalimantan Tengah juga ditetapkan sebagai Lumbung Pangan Nasional dan menjadi salah satu Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP),” ungkap Leonard.

Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum awal dalam menyusun rencana kerja pelestarian biodiversitas yang mencakup berbagai ekosistem alami seperti gambut, rawa, sungai, hutan tropis, serta flora dan fauna langka.

“Dengan luas wilayah lebih dari 153.000 km persegi dan kita kaya terhadap keanekaragaman hayati, baik karena gambut kita, rawa kita, sungai kita, hutan tropis semuanya ada di sini, termasuk binatang-binatang langka. Wajib bagi kita untuk menjaga dan melindungi ini,” tegas Leonard.

Baca Juga :  Pentingnya Etika dalam Kritik di Media Sosial

Ia menekankan bahwa pelestarian lingkungan tak hanya demi hari ini, tapi juga untuk masa depan bangsa dan dunia. Kolaborasi lintas lembaga sangat diperlukan.

“Hal ini untuk masa depan dunia dan Indonesia ke depan. Maka hari ini kita lakukan kick off penyusunan rencana kerja ke depan, juga bersama Kementerian Lingkungan Hidup. Kita berkolaborasi menjaga alam dan lingkungan agar tetap lestari untuk anak cucu kita di masa-masa mendatang,” lanjutnya.

Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati ini diharapkan menjadi dasar pijakan dalam merumuskan kebijakan strategis pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan komitmen Kalimantan Tengah dalam mendukung target nasional dan global terkait pelestarian ekosistem serta pengendalian perubahan iklim. (hms)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kalimantan Tengah menegaskan komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Hal itu ditandai dengan digelarnya Kick Off Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati Provinsi Kalimantan Tengah di Aquarius Hotel, Palangka Raya, Kamis (24/7).

Kegiatan ini menjadi langkah awal BAPPERIDA dalam menyusun strategi pelestarian berbasis data hayati daerah.

“Kegiatan ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025-2045. Tema pembangunan kewilayahan Pulau Kalimantan untuk Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai Lumbung Pangan Nasional dan Pusat Konservasi Internasional,” kata Kepala BAPPERIDA Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT dalam sambutannya.

Menurut Leonard yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, penetapan Kalimantan Tengah sebagai Lumbung Pangan Nasional dan Pusat Konservasi Internasional merupakan amanat penting dalam UU RPJPN 2025–2045.

Baca Juga :  Dislutkan Kalteng dan Fisipol UMPR Jajaki Kerja Sama Pengembangan SDM

“Ditetapkannya Kalimantan Tengah sebagai Pusat Konservasi Internasional, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Provinsi Kalimantan Tengah. Di pundak kita diletakkan tanggung jawab besar untuk tetap menjaga kelestarian sumber daya hayati kita. Namun pada saat yang sama, Kalimantan Tengah juga ditetapkan sebagai Lumbung Pangan Nasional dan menjadi salah satu Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP),” ungkap Leonard.

Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum awal dalam menyusun rencana kerja pelestarian biodiversitas yang mencakup berbagai ekosistem alami seperti gambut, rawa, sungai, hutan tropis, serta flora dan fauna langka.

“Dengan luas wilayah lebih dari 153.000 km persegi dan kita kaya terhadap keanekaragaman hayati, baik karena gambut kita, rawa kita, sungai kita, hutan tropis semuanya ada di sini, termasuk binatang-binatang langka. Wajib bagi kita untuk menjaga dan melindungi ini,” tegas Leonard.

Baca Juga :  Pentingnya Etika dalam Kritik di Media Sosial

Ia menekankan bahwa pelestarian lingkungan tak hanya demi hari ini, tapi juga untuk masa depan bangsa dan dunia. Kolaborasi lintas lembaga sangat diperlukan.

“Hal ini untuk masa depan dunia dan Indonesia ke depan. Maka hari ini kita lakukan kick off penyusunan rencana kerja ke depan, juga bersama Kementerian Lingkungan Hidup. Kita berkolaborasi menjaga alam dan lingkungan agar tetap lestari untuk anak cucu kita di masa-masa mendatang,” lanjutnya.

Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati ini diharapkan menjadi dasar pijakan dalam merumuskan kebijakan strategis pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan komitmen Kalimantan Tengah dalam mendukung target nasional dan global terkait pelestarian ekosistem serta pengendalian perubahan iklim. (hms)

Terpopuler

Artikel Terbaru