PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO– Hingga saat ini, mahasiswa yang mendapatkan TABE (Tabungan Beasiswa) Berkah bertanya kejelasan terkait pencairan dana beasiswa tersebut. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Muhammad Reza Prabowo. Mengatakan, hingga saat ini untuk TABE pihaknya terus melakukan komunikasi secara intens dengan Direktur Utama (Dirut) Bank Kalteng, selain dengan Dirut juga melakukan komunikasi dengan Komisaris Utama (Komut) Bank Kalteng juga.
“Dimana Dirut dan Komut Bank Kalteng menyatakan bahwa untuk perizinan Bank Indonesia (BI) itu sudah selesai. Saya selaku dari Disdik karena kita yang melayani mahasiswa, kita tetap perlu yang namanya epident. Makanya kemarin saya menanyakan kepada teman-teman dari Bank Kalteng, khususnya Dirut dan Komut nya Bank Kalteng,” terang Reza, saat diwawancarai awak media usai pertemuan di Aula Jayang Tingang, Rabu (27/3) sore.
Dijelaskan Reza. Bahwa pihaknya meminta bukti approval dari BI, agar pihaknya dapat mempublikasikannya kepada mahasiswa yang menerima beasiswa tersebut. Karena biar mahasiswa tahu bahwa memang benar-benar perlu approval dari BI.
“Jadi untuk teman-teman mahasiswa khususnya, tidak perlu panik, khawatir, atau segala macam. Kita serahkan semua prosesnya kepada Bank Kalteng, kita percayakan saja,” pesannya.
Kemudian mengenai kapan estimasi untuk TABE tersebut selesai. Reza melanjutkan, pihaknya berharap mudah-mudahan pada bulan April atau bulan Mei 2024 sudah selesai, sudah mulai penyalurannya.
Selain itu, mengenai beasiswa tersebut apakah sama dengan mahasiswa yang wirausaha juga? Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah bersurat ke Pak Gubernur Kalteng. Dimana Pak Gubernur telah menetapkan SK (Surat Keputusan) Gubernur, terkait para mahasiswa yang merupakan wirausahawan muda.
“Nah, itu surat sudah kita kirim pengantarnya dengan tanda tangan saya selaku Plt. Kadisdik ke Bank Kalteng untuk validasi usaha. Nanti mana usaha yang layak diberikan bantuan sesuai dengan rate nya akan diberikan bantuan. Itu nanti urusan Bank Kalteng juga, karena di juknis awal kita sudah sampaikan juga untuk mahasiswa wirausahawan muda bahwa sumbernya bukan dari APBD tapi dari CSR (Corporate Social Responsibility) Bank Kalteng,” tuturnya.
Sementara itu, mengenai sudah berapa banyak percetakan kartu ATM yang sudah diterbitkan? Tambahnya, bahwa sampai saat ini baru proses approval dari BI. Pihak BI sudah mengeluarkan izin cetak dan izin cetak yang dikeluarkan BI dimajukan lagi ke ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia), baru setelah dari ASPI, itu bisa dicetak.
“Intinya kita serahkan semuanya ke Bank Kalteng ya, kalau dari Disdik sudah selesai,” pungkasnya.(ana)