PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menyiapkan program pemberdayaan masyarakat pedalaman bernama Huma Betang. Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menegaskan, inisiatif ini dirancang untuk mengangkat derajat masyarakat Dayak dan memastikan pembangunan merata hingga ke wilayah pelosok.
“Harga diri masyarakat Dayak dan masyarakat Kalteng secara umum harus kita angkat. Itu janji kami dalam visi-misi pemerintahan,” ujarnya, baru-baru ini.
Gubernur menekankan pentingnya akses pendidikan dan kesehatan bagi seluruh anak di provinsi ini, tanpa terkecuali.
“Semua anak Kalteng harus bisa sekolah, bahkan sampai kuliah. Kami tak ingin melihat anak-anak kita kelaparan atau tak bisa berobat. Itu tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Sebagai wujud nyata, Pemprov akan meluncurkan program prioritas Huma Betang mulai 2026. Program ini menyasar masyarakat di daerah terpencil dengan fokus pada sektor pendidikan, layanan kesehatan, ketahanan pangan, dan penguatan ekonomi lokal.
“Huma Betang ini bukan sekadar program bantuan. Jangka panjangnya, kita siapkan pelatihan kerja supaya masyarakat mandiri. Kita kasih kail, bukan cuma ikan,” jelas Agustiar.
Program tersebut diharapkan menjadi solusi bagi warga yang selama ini sulit menjangkau layanan dasar akibat keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas.
Sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Agustiar juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat kebangsaan. Ia menegaskan, memajukan masyarakat adat tidak berarti mengesampingkan identitas nasional.
“Masyarakat Dayak harus jadi tuan rumah di negeri sendiri. Tapi ingat, kita semua adalah bagian dari NKRI. Kita hidup dalam satu rumah besar: Republik Indonesia,” pungkasnya. (hfz)