27.9 C
Jakarta
Thursday, October 2, 2025

Gubernur Kalteng Berangkatkan Bantuan Banjir Barito, Rancang Relokasi Warga

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran melepas secara simbolis pengiriman bantuan darurat untuk korban banjir di wilayah Barito. Acara berlangsung di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, Minggu (27/4).

Selain menyalurkan bantuan, Pemprov Kalteng juga tengah menyiapkan program relokasi warga dari daerah rawan banjir melalui skema transmigrasi lokal.

Dalam sambutannya, Agustiar menyampaikan keprihatinan atas bencana yang melanda sejumlah daerah. Ia menuturkan, banjir tidak hanya terjadi di kawasan Barito, tetapi juga di Kapuas dan Pulang Pisau, meskipun tingkat keparahannya berbeda.

“Ini berulang-ulang terus, tidak hanya di kawasan Barito, di Kapuas dan Pulang Pisau, tetapi tidak separah Barito,” ujarnya.

Bantuan yang dikirimkan meliputi 75 ton beras, minyak goreng, gula, serta tim kesehatan untuk memberikan pertolongan jangka pendek di lokasi terdampak.

Baca Juga :  Kalteng Kaya akan SDA, Maksimalkan Hilirisasi Hasil Kayu di Daerah Sendiri

Sebagai langkah jangka menengah dan panjang, Agustiar mengungkapkan rencana merelokasi warga dari daerah rawan banjir melalui program transmigrasi lokal yang digagas pemerintah provinsi.

“Jangka menengah dan panjang yang menjadi pemikiran kami, karena ada program pemerintah namanya transmigrasi lokal. Nanti kami ingin daerah-daerah banjir itu direlokasi. Meski belum secara detail, tapi kami sudah punya ide gagasan dari provinsi ini secara nasional, transmigrasi lokal, kami sendiri punya ini,” jelasnya.

Ia juga mengajak bupati dan wali kota di wilayah terdampak untuk bergotong-royong dalam penanganan bencana, termasuk mempertimbangkan relokasi sebagai solusi permanen. Sebagai contoh, di kawasan Pahandut, Palangka Raya, pemerintah berencana memindahkan warga ke lokasi lebih tinggi dan mengubah area langganan banjir menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Mulai Menggelar Pasar Murah, Ini Jadwal dan Lokasinya

“Dimana banjir berulang-ulang, itu terus yang diurus. Jadi kami berpikir akan relokasi karena daerah tersebut masih luas,” tambahnya.

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S Ampung, menyebutkan, banjir telah berdampak pada sekitar 90.000 jiwa dan lebih dari 30.000 kepala keluarga.

“Ini bukti nyata kepedulian Gubernur melalui Pemerintah Provinsi Kalteng memberikan bantuan untuk wilayah terdampak banjir di Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan,” katanya.

Selain bantuan logistik, Tagana juga telah membuka dapur umum di daerah terdampak, sementara tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) turut menyalurkan bantuan ke sejumlah kabupaten.

“Semoga dengan bantuan ini dapat meringankan beban dari saudara-saudara kita yang terdampak,” pungkasnya. (hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran melepas secara simbolis pengiriman bantuan darurat untuk korban banjir di wilayah Barito. Acara berlangsung di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, Minggu (27/4).

Selain menyalurkan bantuan, Pemprov Kalteng juga tengah menyiapkan program relokasi warga dari daerah rawan banjir melalui skema transmigrasi lokal.

Dalam sambutannya, Agustiar menyampaikan keprihatinan atas bencana yang melanda sejumlah daerah. Ia menuturkan, banjir tidak hanya terjadi di kawasan Barito, tetapi juga di Kapuas dan Pulang Pisau, meskipun tingkat keparahannya berbeda.

“Ini berulang-ulang terus, tidak hanya di kawasan Barito, di Kapuas dan Pulang Pisau, tetapi tidak separah Barito,” ujarnya.

Bantuan yang dikirimkan meliputi 75 ton beras, minyak goreng, gula, serta tim kesehatan untuk memberikan pertolongan jangka pendek di lokasi terdampak.

Baca Juga :  Kalteng Kaya akan SDA, Maksimalkan Hilirisasi Hasil Kayu di Daerah Sendiri

Sebagai langkah jangka menengah dan panjang, Agustiar mengungkapkan rencana merelokasi warga dari daerah rawan banjir melalui program transmigrasi lokal yang digagas pemerintah provinsi.

“Jangka menengah dan panjang yang menjadi pemikiran kami, karena ada program pemerintah namanya transmigrasi lokal. Nanti kami ingin daerah-daerah banjir itu direlokasi. Meski belum secara detail, tapi kami sudah punya ide gagasan dari provinsi ini secara nasional, transmigrasi lokal, kami sendiri punya ini,” jelasnya.

Ia juga mengajak bupati dan wali kota di wilayah terdampak untuk bergotong-royong dalam penanganan bencana, termasuk mempertimbangkan relokasi sebagai solusi permanen. Sebagai contoh, di kawasan Pahandut, Palangka Raya, pemerintah berencana memindahkan warga ke lokasi lebih tinggi dan mengubah area langganan banjir menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Mulai Menggelar Pasar Murah, Ini Jadwal dan Lokasinya

“Dimana banjir berulang-ulang, itu terus yang diurus. Jadi kami berpikir akan relokasi karena daerah tersebut masih luas,” tambahnya.

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S Ampung, menyebutkan, banjir telah berdampak pada sekitar 90.000 jiwa dan lebih dari 30.000 kepala keluarga.

“Ini bukti nyata kepedulian Gubernur melalui Pemerintah Provinsi Kalteng memberikan bantuan untuk wilayah terdampak banjir di Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan,” katanya.

Selain bantuan logistik, Tagana juga telah membuka dapur umum di daerah terdampak, sementara tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) turut menyalurkan bantuan ke sejumlah kabupaten.

“Semoga dengan bantuan ini dapat meringankan beban dari saudara-saudara kita yang terdampak,” pungkasnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru