Hadapi Pandemi, Gubernur Ingatkan Kesehatan Jiwa dan Psikososial

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Berdasarkan data pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng,
membuktikan bahwa penambahan kasus setiap harinya selalu terjadi. Selain
melakukan pencegahan dengan menerapkan hidup bersih dan sehat, juga diperlukan
menjaga kesehatan jiwa dan psikososial.

Gubernur Kalteng
H Sugianto Sabran melalui juru bicaranya mengatakan, dalam menjaga kesehatan
jiwa dan kondisi optimal dari psikososial, perlu memiliki emosi yang positif,
pikiran positif dan hubungan sosial yang positif pula.

“Dalam menjaga
emosi positif, masyarakat diminta selalu merasa gembira dan senang, hal ini
dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan dan hobi yang disukai, tetapi tetap
memperhatikan aturan,” katanya, Senin (24/8).

Selain itu,
menjaga kesehatan jiwa dan psikososial juga perlu memiliki pikiran yang
positif, dengan cara menjauhkan dari informasi hoax, mengenang semua pengalaman
yang menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal yang positif dan
responsif  terhadap kejadian.

“Termasuk selalu
yakin bahwa pandemi Covid-19 akan segera teratasi, ini adalah pikiran-pikiran
positif yang bisa menjaga kesehatan jiwa,” ucapnya.

Astrid pun
menyebut, juga perlu menjaga hubungan sosial yang positif, seperti memberi
pujian, memberi harapan antar sesama, saling mengingatkan dengan cara-cara positif.
Meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga dan kelompok, menghindari diskusi yang
negatif.

“Tetap melakukan
komunikasi secara daring dengan keluarga dan kerabat,“ tegasnya.

Ditambahkannya,
gubernur menyebutkan bahwa melalui rapat terbatas terkait penanganan Covid-19
di Istana Merdeka Jakarta, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah
telah menyiapkan 290 juta dosis vaksin Covid-19 hingga akhir 2021. Presiden
Joko Widodo mengklaim Indonesia menjadi negara yang paling siap dalam
menyediakan vaksin untuk warganya di ASEAN.

“Penanganan
Covid-19 yang dilakukan Indonesia sudah di jalur yang benar. Presiden Joko
Widodo berharap hal tersebut didukung komunikasi publik yang baik sehingga
aktivitas ekonomi bisa berangsur normal,” pungkasnya.

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Berdasarkan data pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng,
membuktikan bahwa penambahan kasus setiap harinya selalu terjadi. Selain
melakukan pencegahan dengan menerapkan hidup bersih dan sehat, juga diperlukan
menjaga kesehatan jiwa dan psikososial.

Gubernur Kalteng
H Sugianto Sabran melalui juru bicaranya mengatakan, dalam menjaga kesehatan
jiwa dan kondisi optimal dari psikososial, perlu memiliki emosi yang positif,
pikiran positif dan hubungan sosial yang positif pula.

“Dalam menjaga
emosi positif, masyarakat diminta selalu merasa gembira dan senang, hal ini
dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan dan hobi yang disukai, tetapi tetap
memperhatikan aturan,” katanya, Senin (24/8).

Selain itu,
menjaga kesehatan jiwa dan psikososial juga perlu memiliki pikiran yang
positif, dengan cara menjauhkan dari informasi hoax, mengenang semua pengalaman
yang menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal yang positif dan
responsif  terhadap kejadian.

“Termasuk selalu
yakin bahwa pandemi Covid-19 akan segera teratasi, ini adalah pikiran-pikiran
positif yang bisa menjaga kesehatan jiwa,” ucapnya.

Astrid pun
menyebut, juga perlu menjaga hubungan sosial yang positif, seperti memberi
pujian, memberi harapan antar sesama, saling mengingatkan dengan cara-cara positif.
Meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga dan kelompok, menghindari diskusi yang
negatif.

“Tetap melakukan
komunikasi secara daring dengan keluarga dan kerabat,“ tegasnya.

Ditambahkannya,
gubernur menyebutkan bahwa melalui rapat terbatas terkait penanganan Covid-19
di Istana Merdeka Jakarta, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah
telah menyiapkan 290 juta dosis vaksin Covid-19 hingga akhir 2021. Presiden
Joko Widodo mengklaim Indonesia menjadi negara yang paling siap dalam
menyediakan vaksin untuk warganya di ASEAN.

“Penanganan
Covid-19 yang dilakukan Indonesia sudah di jalur yang benar. Presiden Joko
Widodo berharap hal tersebut didukung komunikasi publik yang baik sehingga
aktivitas ekonomi bisa berangsur normal,” pungkasnya.