PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalteng Herson B. Aden menegaskan bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi mahasiswa Islam yang besar serta memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan intelektualitas mahasiswa Islam, khususnya di Kota Palangka Raya.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) II yang digelar di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur, Kamis (26/6/2025).
“Pelatihan Kader Lanjut adalah tahapan penting dalam menempa diri, mengasah kapasitas kepemimpinan, dan memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemasyarakatan,” ujar Herson.
Herson meyakini, melalui pelatihan ini akan lahir kader-kader mujtahid, yakni kader yang memiliki semangat baru, berani berinovasi, mampu melakukan ijtihad dalam menjawab tantangan zaman, serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan bangsa.
“Kami percaya bahwa investasi pada pemuda adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa demi mewujudkan Kalteng Berkah, Kalteng Maju, Kalteng yang Sejahtera menuju Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Provinsi Kalteng Fikri Haikal menyampaikan bahwa PMII lahir dari rahim Nahdlatul Ulama dan membawa citra serta ideologi yang berpandangan modern.
“PMII hadir di tengah masyarakat untuk turut serta mendukung pembangunan daerah. PMII bukan hanya berperan sebagai mitra kritis, dan bukan pula sekadar organisasi yang terjebak dalam diskusi tanpa aksi nyata. PMII senantiasa mengkaji isu-isu strategis dan aktual yang berkembang, dengan harapan hasil kajian tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik di tingkat lokal maupun daerah secara lebih luas,” ungkapnya.
Fikri juga menyampaikan bahwa PKL ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Kalteng, khususnya melalui proses kaderisasi di tubuh PMII.
“Saya berpesan kepada seluruh peserta pelatihan agar menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari proses pembentukan diri, sehingga ke depan mampu menjadi kader-kader mujahid, pejuang peradaban, yang siap mengabdi untuk kemajuan masyarakat dan bangsa,” tutupnya. (hfz)