34.4 C
Jakarta
Sunday, July 27, 2025

Bapperida Kalteng Gelar Kick Off Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar kegiatan Kick Off Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati Provinsi Kalteng yang digelar di Aquarius Hotel, Palangka Raya, Kamis (24/7/2025).

Kegiatan itu sebagai komitmen Pemprov Kalteng dalam pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Kepala Bapperida  Kalteng yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Leonard S. Ampung, dalam sambutannya sekaligus membuka acara.

Menyampaikan bahwa sesuai amanat Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024, tentang RPJPN 2025-2045 tema pembangunan kewilayahan Pulau Kalimantan untuk Provinsi Kalteng adalah sebagai Lumbung Pangan Nasional dan Pusat Konservasi Internasional.

“Ditetapkannya Kalimantan Tengah sebagai Pusat Konservasi Internasional, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Provinsi Kalimantan Tengah. Di pundak kita diletakkan tanggung jawab besar untuk tetap menjaga kelestarian sumber daya hayati kita. Namun pada saat yang sama, Kalimantan Tengah juga ditetapkan sebagai Lumbung Pangan Nasional dan menjadi salah satu Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP),” ungkap Leonard.

Baca Juga :  Serah Terima Proyek, Disperkimtan Kalteng Pastikan Manfaat bagi Warga Kobar

Ditambahkannya, kegiatan ini menjadi momentum awal dalam penyusunan rencana kerja strategis pelestarian biodiversitas daerah yang sangat kaya akan ekosistem alami, termasuk gambut, rawa, sungai, hutan tropis, serta berbagai jenis flora dan fauna langka.

Leonard menyampaikan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah Kalteng.

“Dengan luas wilayah lebih dari 153.000 km persegi dan kita kaya terhadap keanekaragaman hayati, baik karena gambut kita, rawa kita, sungai kita, hutan tropis semuanya ada di sini, termasuk binatang-binatang langka. Wajib bagi kita untuk menjaga dan melindungi ini,” tegas Leonard.

Ia menambahkan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya untuk kepentingan saat ini, tetapi demi masa depan Indonesia dan dunia. Kolaborasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menjadi kunci untuk memastikan langkah pelestarian bisa terwujud secara berkelanjutan.

Baca Juga :  Bulan K3, Edy Pratowo Serahkan Penghargaan Zero Accident ke Perusahaan di Kalteng

“Hal ini untuk masa depan dunia dan Indonesia ke depan. Maka hari ini kita lakukan kick off penyusunan rencana kerja ke depan, juga bersama Kementerian Lingkungan Hidup. Kita berkolaborasi menjaga alam dan lingkungan agar tetap lestari untuk anak cucu kita di masa-masa mendatang,” lanjutnya.

Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati ini diharapkan dapat menjadi dasar kebijakan yang kuat untuk pengelolaan sumber daya alam secara bijak serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Kalteng.

Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata komitmen Kalteng dalam mendukung target nasional maupun global terkait pelestarian ekosistem dan pengendalian krisis iklim.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar kegiatan Kick Off Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati Provinsi Kalteng yang digelar di Aquarius Hotel, Palangka Raya, Kamis (24/7/2025).

Kegiatan itu sebagai komitmen Pemprov Kalteng dalam pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Kepala Bapperida  Kalteng yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Leonard S. Ampung, dalam sambutannya sekaligus membuka acara.

Menyampaikan bahwa sesuai amanat Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024, tentang RPJPN 2025-2045 tema pembangunan kewilayahan Pulau Kalimantan untuk Provinsi Kalteng adalah sebagai Lumbung Pangan Nasional dan Pusat Konservasi Internasional.

“Ditetapkannya Kalimantan Tengah sebagai Pusat Konservasi Internasional, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Provinsi Kalimantan Tengah. Di pundak kita diletakkan tanggung jawab besar untuk tetap menjaga kelestarian sumber daya hayati kita. Namun pada saat yang sama, Kalimantan Tengah juga ditetapkan sebagai Lumbung Pangan Nasional dan menjadi salah satu Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP),” ungkap Leonard.

Baca Juga :  Serah Terima Proyek, Disperkimtan Kalteng Pastikan Manfaat bagi Warga Kobar

Ditambahkannya, kegiatan ini menjadi momentum awal dalam penyusunan rencana kerja strategis pelestarian biodiversitas daerah yang sangat kaya akan ekosistem alami, termasuk gambut, rawa, sungai, hutan tropis, serta berbagai jenis flora dan fauna langka.

Leonard menyampaikan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah Kalteng.

“Dengan luas wilayah lebih dari 153.000 km persegi dan kita kaya terhadap keanekaragaman hayati, baik karena gambut kita, rawa kita, sungai kita, hutan tropis semuanya ada di sini, termasuk binatang-binatang langka. Wajib bagi kita untuk menjaga dan melindungi ini,” tegas Leonard.

Ia menambahkan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya untuk kepentingan saat ini, tetapi demi masa depan Indonesia dan dunia. Kolaborasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menjadi kunci untuk memastikan langkah pelestarian bisa terwujud secara berkelanjutan.

Baca Juga :  Bulan K3, Edy Pratowo Serahkan Penghargaan Zero Accident ke Perusahaan di Kalteng

“Hal ini untuk masa depan dunia dan Indonesia ke depan. Maka hari ini kita lakukan kick off penyusunan rencana kerja ke depan, juga bersama Kementerian Lingkungan Hidup. Kita berkolaborasi menjaga alam dan lingkungan agar tetap lestari untuk anak cucu kita di masa-masa mendatang,” lanjutnya.

Penyusunan Status Keanekaragaman Hayati ini diharapkan dapat menjadi dasar kebijakan yang kuat untuk pengelolaan sumber daya alam secara bijak serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Kalteng.

Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata komitmen Kalteng dalam mendukung target nasional maupun global terkait pelestarian ekosistem dan pengendalian krisis iklim.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru