PALANGKA RAYA, PROKALTENG.COโ Inflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) dipastikan terkendali. Secara nasional, Kalteng menempati urutan ke-14 atau 2,72 persen dengan indeks perkembangan harga (IPH) -1,07 di urutan ke-9 secara nasional. Hal ini diketahui dalam rapat koordinasi penanganan inflasi daerah bersama Mendagri Tito Karnavian, Senin (24/6).
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekbang) Yuas Elko memastikan bahwa inflasi Kalteng masih aman. Yuas menjelaskan, cadangan BPP dari Bulog 13.033, biasanya cadangan Bulog 7.000 sampai dengan 8.000 saja. Artinya stok beras sebagai salah satu komoditas pangan yang rentan naik bisa terjaga.
โYang menjadi perhatian untuk kami, Dinas TPHP yang menjadi perhatian pusat adalah cabe merah dan cabe rawit. Kami sudah ada digital farming, bisa ditiru oleh kabupaten/ kota, sehingga nanti mengeluarkan siklus tertentu agar tidak kesulitan untuk memenuhinya,โ ujar Yuas kepada wartawan usai memimpin rapat yang dilakukan secara daring di ruang rapat bajakah, Kantor Gubernur Kalteng.
Dikatakan Yuas, berkaitan dengan produksi komoditas pangan beras, perlu dilakukan percepatan tanam dan perluasan, agar produksi di Kalteng meningkat. Kalteng sendiri sudah memiliki program baru yakni optimasi lahan rawa 81.000 hektare lebih.
โMudah-mudahan berjalan dengan sukses, tentunya perlu dukungan dari pihak TNI, polri, kejaksaan dan BI. Untuk dinas ketahanan pangan, terserap 14,5 persen kiranya agar bisa dipercepat,โ tuturnya.
Yuas juga meminta koordinasi dari perangkat daerah lainnya untuk memaksimalkan upaya penanganan inflasi ini, seperti dinas kelautan. Sebab, komoditas yang selalu mengalami kenaikan adalah ikan bandeng dan gembung. Tapi untuk ikan lokal yang disukai masyarakat juga naik, seperti ikan haruan, walaupun tidak dibudi- dayakan dalam hasil tangkapan.
โMungkin ada upaya-upaya nanti oleh dinas kelautan untuk memasarkan. Seperti udang, karena kita sudah pernah panen undang 4,7 ton kemarin, di tahap kedua 4,8 ton,โ tutupnya. (dan/abw/kpg)