28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Cegah Klaster Nataru, Pemprov Perketat Pengawasan di Pintu Masuk-Kelua

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO Berkaca dari kenaikan
kasus Covid-19 yang cukup signifikan usai libur panjang pada awal November lalu,
Pemprov Kalteng tak ingin kebobolan lagi selama liburan akhir tahun ini.
Dikhawatirkan Desember menjadi puncak tertinggi kasus Covid-19.

Ketua
Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina mengatakan,
selama Desember ini tercatat ada 2.761 kasus Covid-19 di Kalteng. Terjadi
peningkatan sebesar 41 persen dibandingkan November lalu dengan jumlah kasus
sebanyak 1.621. Data tersebut per 20 Desember 2020.

“Begitu pun
dengan kasus kematian akibat Covid-19. Kematian per bulan mengalamai
peningakatan pada Desember ini, mencapai 25 persen,” kata Rini Fortina, kemarin
(23/12).

Pada November
lalu tercatat ada 42 kasus kematian, sementara selama Desember ini kasus
kematian mencapai 56 pasien.
“Meskipun selama satu minggu terakhir ini memang
terjadi penurunan kasus. Penurunan mencapai 34 persen, termasuk kasus kematian.
Minggu sebelumnya tercatat 27 kasus kematian, sementara minggu ini hanya 7
kasus saja,” ungkapnya.

Kemarin (23/12) terjadi
penambahan kasus sebanyak 101 orang dengan total kasus sebanyak 9.103 pasien.
Untuk pasien yang saat ini sedang dalam perawatan berjumlah 2.406 orang.

Mengenai kenaikan
kasus yang terjadi pada November lalu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti
Syamsul pernah menyampaikan bahwa hal itu terjadi sebagai dampak adanya libur
panjang. Laporan tracking menunjukkan bnayak yang berpergian atau kedatangan
kerabat dari luar. Selain itu, kenaikan kasus juga terjadi akibat klaster
keluarga dan klaster di berbagai kerumunan.

Baca Juga :  Terima Bantuan 2 Ribu Masker dari Menhub, Ini Harapan Plt Gubernur Kal

“Iya, itu
terkait liburan. Banyak yang ikut ke kerumunan,” katanya.

Dari sebab itu,
pihaknya menegaskan lagi kepada masyarakat Kalteng untuk tak kendur menerapkan
protokol kesehatan. Sebab, tak ada cara lain yang ampuh untuk mencegah
penularan Covid-19 selain dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Terpisah, Ketua
Satgas Covid-19 Kalteng Darliansjah mengatakan, berkenaan dengan pengawasan
perpindahan orang selama Natal dan tahun baru (Nataru) ini, pihaknya melakukan
kajian cepat dan mengoordinasikan dengan pihak terkait. Salah satunya dengan Dinas
Perhubungan berkenaan pengawasan transportasi. Dengan demikian diharapkan bisa
mencegah munculnya klaster Nataru.

“Saat ini sedang
dikoordinasikan untuk kajian cepat berkenaan dengan pengawasan di wilayah perbatasan
antarkabupaten di Kalteng,” tegasnya saat dikonfirmasi, kemarin sore.

Sementara itu,
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng Yulindra Dedy
mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat forum lalu lintas angkutan jalan. Rapat
itu dihadiri Ditlantas Polda Kalteng, Polres Kota Palangka Raya, Dishub
kabupaten/kota, Dinas PU, dan Balai Jalan. Dalam rapat itu semua pihak sepakat mendukung
sinergi pengawasan melalui Operasi Lilin Telabang.

“Operasi Lilin
Telabang dimulai dari 21 Desember hingga 4 Januari 2021,” katanya saat
diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (23/12).

Diungkapkannya,
pihaknya juga sudah membangun posko di Dishub Kalteng. Begitu pun dengan setiap
stakeholder terkait. Hal itu dilakukan sesuai arahan Menteri Perhubungan yang
dikeluarkan 18 Desember lalu.

Baca Juga :  Kasus Positif Naik Signifikan, Plt Gubernur Kalteng: Harus Jadi Pembel

“Lokasi poskonya
berada di titik keluar masuk transportasi, seperti di terminal, bandara, dan
pelabuhan. Sejak 18 Desember lalu sudah berjalan,” ungkapnya kepada Kalteng
Pos.

Lebih lanjut
dijelaskannya, berdasarkan laporan dari posko-posko yang dibentuk itu, kamudian
akan dibuat akumulasi data penumpang, guna melihat lonjakan jumlah keluar masuk
orang selama libur Nataru. Biasanya, lanjut Dedy, sehari sebelum Natal
merupakan puncak pergeseran orang.

“Sejak 18
Desember lalu memang sudah mulai terlihat adanya peningkatan jumlah penumpang,”
ucapnya.

Berkenaan dengan
pergerakan orang di wilayah Kalteng, pihaknya menyebut masih memberlakukan
persyaratan rapid test antibodi. Minimal mengantongi surat keterangan sehat
dari puskesmas setempat. Sedangkan pergerakan orang ke Jawa dan Bali, tuturnya,
harus menggunakan rapid test antigen.

“Penerapan rapid
test antigen ini juga sebagai salah satu cara pemerintah untuk mengurangi
pergerakan orang saat libur Nataru, selain pemangkasan cuti akhir tahun,”
ucapnya.

Demi mencegah
potensi penularan Covid-19 melalui transportasi darat di Kalteng, pihaknya
meminta kepada pengelola angkutan agar serius memperhatikan penerapan prokes,
seperti pengaturan jarak duduk penumpang dalam kendaraan, penggunaan masker,
dan pengecekan suhu tubuh.

“Sebelum
berangkat dari terminal, tim posko akan memastikan terlebih dahulu soal
penerapan protokol kesehatan oleh pengelola
an terminal, angkutan, maupun penumpang,” tegasnya.

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO Berkaca dari kenaikan
kasus Covid-19 yang cukup signifikan usai libur panjang pada awal November lalu,
Pemprov Kalteng tak ingin kebobolan lagi selama liburan akhir tahun ini.
Dikhawatirkan Desember menjadi puncak tertinggi kasus Covid-19.

Ketua
Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina mengatakan,
selama Desember ini tercatat ada 2.761 kasus Covid-19 di Kalteng. Terjadi
peningkatan sebesar 41 persen dibandingkan November lalu dengan jumlah kasus
sebanyak 1.621. Data tersebut per 20 Desember 2020.

“Begitu pun
dengan kasus kematian akibat Covid-19. Kematian per bulan mengalamai
peningakatan pada Desember ini, mencapai 25 persen,” kata Rini Fortina, kemarin
(23/12).

Pada November
lalu tercatat ada 42 kasus kematian, sementara selama Desember ini kasus
kematian mencapai 56 pasien.
“Meskipun selama satu minggu terakhir ini memang
terjadi penurunan kasus. Penurunan mencapai 34 persen, termasuk kasus kematian.
Minggu sebelumnya tercatat 27 kasus kematian, sementara minggu ini hanya 7
kasus saja,” ungkapnya.

Kemarin (23/12) terjadi
penambahan kasus sebanyak 101 orang dengan total kasus sebanyak 9.103 pasien.
Untuk pasien yang saat ini sedang dalam perawatan berjumlah 2.406 orang.

Mengenai kenaikan
kasus yang terjadi pada November lalu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti
Syamsul pernah menyampaikan bahwa hal itu terjadi sebagai dampak adanya libur
panjang. Laporan tracking menunjukkan bnayak yang berpergian atau kedatangan
kerabat dari luar. Selain itu, kenaikan kasus juga terjadi akibat klaster
keluarga dan klaster di berbagai kerumunan.

Baca Juga :  Terima Bantuan 2 Ribu Masker dari Menhub, Ini Harapan Plt Gubernur Kal

“Iya, itu
terkait liburan. Banyak yang ikut ke kerumunan,” katanya.

Dari sebab itu,
pihaknya menegaskan lagi kepada masyarakat Kalteng untuk tak kendur menerapkan
protokol kesehatan. Sebab, tak ada cara lain yang ampuh untuk mencegah
penularan Covid-19 selain dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Terpisah, Ketua
Satgas Covid-19 Kalteng Darliansjah mengatakan, berkenaan dengan pengawasan
perpindahan orang selama Natal dan tahun baru (Nataru) ini, pihaknya melakukan
kajian cepat dan mengoordinasikan dengan pihak terkait. Salah satunya dengan Dinas
Perhubungan berkenaan pengawasan transportasi. Dengan demikian diharapkan bisa
mencegah munculnya klaster Nataru.

“Saat ini sedang
dikoordinasikan untuk kajian cepat berkenaan dengan pengawasan di wilayah perbatasan
antarkabupaten di Kalteng,” tegasnya saat dikonfirmasi, kemarin sore.

Sementara itu,
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng Yulindra Dedy
mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat forum lalu lintas angkutan jalan. Rapat
itu dihadiri Ditlantas Polda Kalteng, Polres Kota Palangka Raya, Dishub
kabupaten/kota, Dinas PU, dan Balai Jalan. Dalam rapat itu semua pihak sepakat mendukung
sinergi pengawasan melalui Operasi Lilin Telabang.

“Operasi Lilin
Telabang dimulai dari 21 Desember hingga 4 Januari 2021,” katanya saat
diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (23/12).

Diungkapkannya,
pihaknya juga sudah membangun posko di Dishub Kalteng. Begitu pun dengan setiap
stakeholder terkait. Hal itu dilakukan sesuai arahan Menteri Perhubungan yang
dikeluarkan 18 Desember lalu.

Baca Juga :  Kasus Positif Naik Signifikan, Plt Gubernur Kalteng: Harus Jadi Pembel

“Lokasi poskonya
berada di titik keluar masuk transportasi, seperti di terminal, bandara, dan
pelabuhan. Sejak 18 Desember lalu sudah berjalan,” ungkapnya kepada Kalteng
Pos.

Lebih lanjut
dijelaskannya, berdasarkan laporan dari posko-posko yang dibentuk itu, kamudian
akan dibuat akumulasi data penumpang, guna melihat lonjakan jumlah keluar masuk
orang selama libur Nataru. Biasanya, lanjut Dedy, sehari sebelum Natal
merupakan puncak pergeseran orang.

“Sejak 18
Desember lalu memang sudah mulai terlihat adanya peningkatan jumlah penumpang,”
ucapnya.

Berkenaan dengan
pergerakan orang di wilayah Kalteng, pihaknya menyebut masih memberlakukan
persyaratan rapid test antibodi. Minimal mengantongi surat keterangan sehat
dari puskesmas setempat. Sedangkan pergerakan orang ke Jawa dan Bali, tuturnya,
harus menggunakan rapid test antigen.

“Penerapan rapid
test antigen ini juga sebagai salah satu cara pemerintah untuk mengurangi
pergerakan orang saat libur Nataru, selain pemangkasan cuti akhir tahun,”
ucapnya.

Demi mencegah
potensi penularan Covid-19 melalui transportasi darat di Kalteng, pihaknya
meminta kepada pengelola angkutan agar serius memperhatikan penerapan prokes,
seperti pengaturan jarak duduk penumpang dalam kendaraan, penggunaan masker,
dan pengecekan suhu tubuh.

“Sebelum
berangkat dari terminal, tim posko akan memastikan terlebih dahulu soal
penerapan protokol kesehatan oleh pengelola
an terminal, angkutan, maupun penumpang,” tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru