26.7 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Pembangunan Rampung, Loading Tes Jembatan Muara Teweh-Jingah Dilakukan

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kalteng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan
Pemkab Barito Utara, melakukan uji kelayakan laju kendaraan melewati Jembatan
Muara Teweh-Jingah, Sabtu (24/10). Jembatan yang dikerjakan sejak 2015 lalu tersebut,
kini sudah rampung dan akan segera dibuka untuk umum.

Uji kelayakan jembatan itu, dihadiri dan disaksikan
Kepala Dinas PUPR H Shalahuddin bersama Bupati Barut H Nadalsyah, Sekda dan
Kadis PUPR Barut, Kadis Perhubungan, bersama tim kontraktor. Uji kelayakan
jembatan atau loading tes dilakukan untuk mengetahui kekuatan jembatan sebelum
dibuka untuk umum dan angkutan.

Kepala Dinas PUPR Kalteng H Shalahuddin mengatakan,
jembatan tersebut dibangun mulai tahun 2015, di mana menggunakan dana sharing,
yakni Pemprov Kalteng yang membantu Rp 30 Miliar, pada tahun 2017. Kemudian jembatan
Muara Teweh – Jingah tersebut dibangun dengan beton dan dan bentang tengah
rangka baja sepanjang 120 meter.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Ikuti Rakor Perkembangan Food Estate

 

 

“Bentang utama tengah 120 meter, sisa nya jembatan
pendekat total 320 meter. Dan hari ini kami bersama Pak Bupati, dan Pemkab
Barut, melakukan loading tes kendaraan untuk melaju di atas kembatan Muara
Teweh – Jingah yang sudah rampung,” ucap Shalahuddin. 

Usai dilakukan uji coba, dikatakan bahwa nantinya
dilakukan kajian oleh tim ahli hingga dapat dibuka untuk umum. Jembatan ini
juga bermanfaat untuk menghemat waktu dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian
diwilayah Barut dan sekitarnya.

Sementara itu, Bupati Barut H Nadalsyah menyampaikan,
pekerjaan pembangunan jembatan tersebut dimulai tahun 2015, sudah rampung 100
persen. Meskipun sudah digunakan untuk pejalan kaki, tetapi untuk dilewati
kendaraan roda dua dan empat harus dilakukan tes dahulu, agar aman nantinya. 

Baca Juga :  Penertiban Truk Odol di Kalteng Tertunda, tapi Pemantauan Tetap Dilakukan

“Jembatan ini tipe C, dengan berat maksimal 110 ton.
Nantinya setelah tes ini dan berhasil, kami akan membuat peraturan bupati
(Perbup) untuk spesifikasi armada yang melintasi jembatan. Baik untuk roda
empat dan dua. Tentunya dengan kapasitas berat yang nanti ditetapkan,”
pungkasnya. 

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kalteng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan
Pemkab Barito Utara, melakukan uji kelayakan laju kendaraan melewati Jembatan
Muara Teweh-Jingah, Sabtu (24/10). Jembatan yang dikerjakan sejak 2015 lalu tersebut,
kini sudah rampung dan akan segera dibuka untuk umum.

Uji kelayakan jembatan itu, dihadiri dan disaksikan
Kepala Dinas PUPR H Shalahuddin bersama Bupati Barut H Nadalsyah, Sekda dan
Kadis PUPR Barut, Kadis Perhubungan, bersama tim kontraktor. Uji kelayakan
jembatan atau loading tes dilakukan untuk mengetahui kekuatan jembatan sebelum
dibuka untuk umum dan angkutan.

Kepala Dinas PUPR Kalteng H Shalahuddin mengatakan,
jembatan tersebut dibangun mulai tahun 2015, di mana menggunakan dana sharing,
yakni Pemprov Kalteng yang membantu Rp 30 Miliar, pada tahun 2017. Kemudian jembatan
Muara Teweh – Jingah tersebut dibangun dengan beton dan dan bentang tengah
rangka baja sepanjang 120 meter.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Ikuti Rakor Perkembangan Food Estate

 

 

“Bentang utama tengah 120 meter, sisa nya jembatan
pendekat total 320 meter. Dan hari ini kami bersama Pak Bupati, dan Pemkab
Barut, melakukan loading tes kendaraan untuk melaju di atas kembatan Muara
Teweh – Jingah yang sudah rampung,” ucap Shalahuddin. 

Usai dilakukan uji coba, dikatakan bahwa nantinya
dilakukan kajian oleh tim ahli hingga dapat dibuka untuk umum. Jembatan ini
juga bermanfaat untuk menghemat waktu dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian
diwilayah Barut dan sekitarnya.

Sementara itu, Bupati Barut H Nadalsyah menyampaikan,
pekerjaan pembangunan jembatan tersebut dimulai tahun 2015, sudah rampung 100
persen. Meskipun sudah digunakan untuk pejalan kaki, tetapi untuk dilewati
kendaraan roda dua dan empat harus dilakukan tes dahulu, agar aman nantinya. 

Baca Juga :  Penertiban Truk Odol di Kalteng Tertunda, tapi Pemantauan Tetap Dilakukan

“Jembatan ini tipe C, dengan berat maksimal 110 ton.
Nantinya setelah tes ini dan berhasil, kami akan membuat peraturan bupati
(Perbup) untuk spesifikasi armada yang melintasi jembatan. Baik untuk roda
empat dan dua. Tentunya dengan kapasitas berat yang nanti ditetapkan,”
pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru