PALANGKA RAYA – Tahun
2019 ini, sektor ekspor Kalteng masih didominasi sektor pertambangan dan
perkebunan. Ekspor Kalteng masih bergantung pada dua komoditas, batubara dan
crude palm oil (CPO).
Gubernur Kalteng H Sugianto
Sabran melalui Asisten II Setda Provinsi Kalteng H Nurul Edy pun mengakui bahwa
ekspor Kalteng masih didominasi batubara dan CPO.
“Saat ini, pasar CPO global menjadi
faktor pendorong utama meningkatnya ekspor dan lain-lain pada tahun 2019,†katanya,
Selasa (23/7).
Dia mengungkapkan, investasi di
Kalteng terus mengalami peningkatan karena didorong oleh modal asing di sektor
pertambangan, sektor listrik, sektor gas dan air.
“Meningkatnya investasi di
Kalteng karena didorong jumlah perusahaan yang juga bertambah. Pada Triwulan l
Tahun 2019 pertumbuhan investasi sebesar 50,31 persen,†tuturnya.
Dia menambahkan, meningkatkanya
investasi di Kalteng juga berdampak pada berkurangnya angka pengangguran di
Kalteng. Hal ini terlihat dari angka persentase selama 2015-2018 yang terus
mengalami penurunan.
“Tahun 2015 mencapai 4,54 persen,
tahun 2016 naik sedikit menjadi 4,82 persen, kemudian tahun 2017 mencapai 4,23 persen
dan tahun 2018 mencapai 4,01 persen,†pungkasnya. (nue/ctk/nto)