Site icon Prokalteng

Dislutkan Kalteng dan IPB University Tinjau Progres Budidaya Kepiting Bakau

Lokasi sylvofishery Desa Teluk Bogam, Kabupaten Kobar. (FOTO MMCKALTENG)

PROKALTENG.CO – Dalam upaya pengembangan budidaya kepiting bakau di area mangrove Kotawaringin Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) University melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan sylvofishery.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan kunjungan lapangan ke lokasi sylvofishery di seberang Kantor Kepala Desa Teluk Bogam, Kabupaten Kotawaringin Barat, pada Jumat (23/8/2024).

Sebelum kunjungan lapangan, Tim Dislutkan dan IPB University mengadakan pertemuan di Aula Desa Teluk Bogam pada Kamis, 22 Agustus 2024. Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Desa Teluk Bogam M. Yusran dan Kelompok Nelayan Pembudidaya Kepiting Bakau Alam Indah Lestari.

Diskusi membahas progres kegiatan dan arahan lebih lanjut dipimpin oleh Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir (KP) Dislutkan Provinsi Kalteng, Zur Rawdoh, bersama Tim Ahli IPB University, termasuk Sulistiono, Agustinus, Amandita, dan Dudi Wildan.

Zur Rawdoh menjelaskan bahwa kegiatan sylvofishery bertujuan untuk meningkatkan budidaya kepiting bakau di kawasan mangrove, memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Teluk Bogam dan stakeholder di Kabupaten Kotawaringin Barat.

“Sylvofishery ini berfungsi untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan. Kami meminta komitmen dari Kepala Desa dan kelompok nelayan agar kegiatan ini berlanjut dan dapat membuka lokasi baru di pesisir Desa Teluk Bogam,” ungkap Zur Rawdoh.

Kepala Desa Teluk Bogam, M. Yusran, berharap kegiatan sylvofishery dapat berlanjut dan meningkatkan keterampilan nelayan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan kelompok nelayan semakin terlatih untuk membuka lokasi sylvofishery baru di pesisir Desa Teluk Bogam,” ujarnya.

Kepala Dislutkan Provinsi Kalteng, H. Darliansjah, mengungkapkan optimisme terhadap pemberdayaan masyarakat pesisir Kalimantan Tengah melalui sylvofishery.

“Sylvofishery di Desa Teluk Bogam menggabungkan budidaya kepiting bakau dengan penanaman pohon bakau, sebuah sistem pertambakan tradisional yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir dan kesadaran terhadap potensi ekosistem mangrove,” tutup Darliansjah.

Sebagai informasi tambahan, kegiatan monev ini akan berlangsung hingga 25 Agustus 2024, dengan progress pertumbuhan bibit kepiting yang tercatat dari ukuran 100 gram/ekor menjadi 150 gram – 400 gram per ekor untuk periode Juli – Agustus 2024. (mmckalteng)

Exit mobile version